KEPRINEWS – Cuaca buruk yang melanda wilayah Tanjungpinang dan sekitarnya, turut berdampak pada harga sayur mayur di pasaran.
Terpantau pada Sabtu (25/1/2025) di pasar Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang, sebagian komoditas sayur melonjak hampir dua kali lipat dari harga sebelumnya.
Pedagang sayur Bincen, Simamora menuturkan, bahwa kenaikan harga sayur terjadi secara bertahap sejak pekan lalu.
Seperti sayur kangkung pada pekan lalu masih berada di harga Rp12 ribu, kini naik menjadi Rp20 ribu per Kilogram (Kg). Caisin dari harga Rp20 menjadi Rp30 ribu, kacang panjang Rp14 ribu melonjak dua kali lipat menjadi Rp28 ribu dan kol dari Rp10 ribu naik menjadi Rp15 ribu.
“Kemudian bayam sudah mulai naik sejak dua minggu lalu dari Rp20 ribu menjadi Rp28 ribu, toge masih tetap Rp10 ribu. Sementara selada turun dari Rp60 ribu menjadi Rp40 ribu,” jelasnya.
Menurut Simamora, kenaikan harga komoditas sayur disebabkan oleh pengaruh cuaca buruk yang terjadi belakangan ini, sehingga menjadi kendala bagi petani menanam sayur untuk diproduksi.
Cuaca buruk juga menyebabkan sejumlah komoditas sayur mayur gagal panen dan gampang busuk.
“Hal ini tentu akan mengakibatkan pasokan sayur di pasar minim, sehingga berdampak pada fluktuasi harga sayur,” tuturnya.
Menurut Simamora, kemungkinan harga sayur akan kembali normal pada Februari 2025 mendatang, mengingat panen baru bisa dilakukan bulan depan.
“Karena kan kemarin baru memulai aktivitas menanam, jadi menunggu 26 hari masa panen,” pungkasnya. (un)