KEPRINEWS – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menghimbau masyarakat agar mewaspadai penyakit Demam Berdarah (DBD), melihat kondisi cuaca hujan yang terjadi saat ini sangat berpotensi kasus DBD meningkat.
Menurutnya, saat musim penghujan akan terjadi genangan air, yang menyebabkan lahirnya jentik-jentik hingga akhirnya menjadi sarang nyamuk.
“Ini yang harus kita waspadai di musim hujan sekarang ini, bagi warga agar selalu memperhatikan genangan air disekitar rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk,” kata Elfiani, Kamis (25/1/2024) pada media ini.
Disampaikannya, pada Januari 2024 ini sudah ada sekitar 7 kasus DBD di Tanjungpinang yang telah ditangani oleh petugas kesehatan.
Untuk ciri-ciri penyakit DBD ini belum bisa dipastikan pada hari pertama, namun penyakit ini akan bisa terdeteksi pada hari ketiga saat timbulnya bintik-bintik merah tanda terjadinya pendarahan dibawah kulit.
“DBD itu selain demam akan muncul pendarahan, karena virusnya itu akan menyerang pembuluh darah. Namun, kita juga harus memastikan dari pemeriksaan darahnya dulu,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, penyakit DBD ini memiliki siklus 5 tahunan, dimana pada tahun pertama kasusnya akan terus meningkat hingga puncaknya pada tahun kelima.
Seperti pada tahun 2017 lalu angka DBD Tanjungpinang ada sebanyak 79 kasus, namun pada tahun 2022 merupakan puncak siklus tahun kelima angkanya terus meningkat menjadi 320 kasus.
Namun, pada tahun 2023 angka kasus DBD kembali turun menjadi 114 kasus, yang mana tahun tersebut merupakan siklus tahun pertama.
“Karna kita lihat tahun 2023 itu tahun keenam atau pertama dari siklus 5 tahunan jadi mulai turun, berbeda pada puncak tahun 2022 lalu yang sempat tinggi,” pungkasnya. (un)