KEPRINEWS – Saat ini desa menjadi titik awal pengungkit pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19, sehingga pemerintah terus mendorong pergerakan ekonomi desa. Salah satunya, melalui program pengembangan desa wisata termasuk desa wisata halal. Melalui pengembangan desa wisata ini diharapkan akan tercipta banyak lapangan pekerjaan dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan.
“Pengembangan desa wisata diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru sekaligus tetap menjaga keseimbangan lingkungan,” harap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri acara Penghargaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN/Swasta dan Promosi Desa Wisata Nusantara di JS Luwansa Hotel and Convention Center, Jl. H.R. Rasuna Said No. 22, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/06/2022).
Menurut Wapres, desa wisata merupakan salah satu wujud community-based tourism yang bersifat inklusif, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat, baik pemberdayaan SDM maupun UMKM-nya.
“Jumlah desa wisata yang telah terdata sampai saat ini sebanyak 7.275 desa wisata, berdasarkan sumber dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun 2021,” paparnya.
Adapun salah satu hal yang perlu didorong untuk pengembangan desa wisata, kata Wapres, adalah kesadaran pemangku kepentingan untuk menggaungkan daya tarik desa wisata, sebagai destinasi favorit yang menarik dikunjungi oleh para wisatawan nusantara maupun mancanegara.
“Dengan demikian, promosi merupakan kunci dari pengembangan desa wisata,” tegasnya.
Wapres berharap BUMN dan korporasi swasta terus mengembangkan program CSR, sekaligus memotivasi masyarakat untuk menciptakan inovasi-inovasi yang mendukung pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.
“Saya juga meminta BUMN/swasta dan BUMDes terus bersinergi mendukung pembangunan desa. Dukungan BUMN dan swasta untuk memberdayakan BUMDes diharapkan dapat mempercepat pembangunan ekonomi perdesaan pascapandemi,” imbuhnya.
Pembangunan desa, tutur Wapres, merupakan pusat pertaruhan pembangunan Indonesia di masa depan. Menurutnya, jika desa kuat dan mandiri, maka mimpi Indonesia Maju akan makin mudah diwujudkan.
“Oleh sebab itu, pemerintah bertekad terus meningkatkan dan memperbaiki penyaluran Dana Desa serta program pengembangan BUMDes supaya desa semakin sejahtera,” pungkasnya.
Terkait upaya pengembangan desa wisata, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Abdul Halim Iskandar melaporkan bahwa Kemendes PDTT telah menciptakan aplikasi mobile di Android dan iOs bernama Desa Wisata Nusantara.
“Desa Wisata Nusantara dapat menunjukkan wisata desa terdekat di lokasi kita, sehingga memudahkan kita mengunjungi satu atau lebih wisata desa dalam satu waktu,” paparnya.
Untuk menggairahkan promosi desa wisata yang dikelola BUMDes dan BUMDes Bersama, kata Halim, Kemendes PDTT menyelenggarakan lomba promosi desa wisata dengan kriteria sederhana, yaitu kemampuan BUMDes dan BUMDes Bersama dalam mempromosikan desa wisatanya melalui aplikasi mobile Desa Wisata Nusantara yang ditunjukkan dengan sebanyak mungkin like atau tanda jempol dari pengunjung aplikasi.
“Sebanyak 1.407 desa wisata yang dikelola BUMDes dan BUMDes Bersama telah masuk dalam aplikasi Desa Wisata Nusantara,” sebutnya. (*)