KEPRINEWS – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) merupakan organisasi independen yang bergerak di bidang perekonomian dan sudah menjadi wadah bagi para pengusaha muda dalam melakoni suatu bisnis.
Salah satu anggota Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Tanjungpinang, M Sadmi Al Qoyyum menjelaskan, bahwa BPC HIPMI telah menjadi wadah diskusi dan tukar pikiran bersama para pengusaha muda di Tanjungpinang.
“Dari sini kita mendapatkan komunitas pergaulan bersama pengusaha-pengusaha muda yang sangat positif,” kata Sadmi, Sabtu (23/3/2024) saat ditemui di Hotel CK Tanjungpinang.
Menurutnya, bagi pelaku usaha yang melakoni suatu bisnis harus bisa melihat peluang yang dibutuhkan oleh masyarakat, mengingat daya beli masyarakat Tanjungpinang dinilai cukup tinggi meski kemampuan pembelian yang terbatas.
Apalagi, pemilik toko D’Sayur itu mengaku tingkat pengangguran di Tanjungpinang cukup tinggi hingga mencapai 4,5-5 persen.
Sehingga para pengusaha dituntut harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan agar dapat menekan tingkat pengangguran, dan berdampak pada daya beli masyarakat yang semakin tinggi.
“Jadi para pengusaha tantangannya lebih ekstrem lagi sebenarnya, maka harus lebih kreatif,” tuturnya.
Diungkapkannya, dalam suatu bisnis, modal akan menjadi subjek utama yang harus dimiliki, namun kebanyakan pengusaha pemula belum memiliki cukup modal untuk bisa berkecimpung di dalam dunia bisnis yang lebih menjanjikan.
Namun, ada salah satu bidang usaha yang paling menarik bagi pemula di Tanjungpinang yakni bidang jasa. Ia mencontohkan D Sayur yang awalnya bergerak di bidang Jasa Justip.
“Ketika kita memiliki pangsa pasar yang cukup besar, barulah kita dapat mempertimbangkan untuk membuka pasar segar (fresh market) dan melanjutkan pengembangan usaha dari situ,” pungkasnya. (un)