KEPRINEWS – Wali Kota Tanjungpinang Rahma membuka kegiatan Asah Terampil Lomba Kelompok Wanita Tani (KWT) Tingkat Kota Tanjungpinang, yang dilaksanakan di Gedung Wanita Tun Fatimah, Senggarang, Rabu (23/8).
Dalam sambutannya, Rahma menyampaikan bahwa Kelompok wanita Tani merupakan wadah bagi masyarakat khususnya kaum wanita untuk mengelola serta mengekspresikan berbagai pemikiran di bidang pertanian, serta sebagai sarana memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan bagi anggota kelompok sehingga diharapkan terus kreatif dan mengikuti perkembangan zaman.
“KWT berperan penting sebagai salah satu tonggak penghasil pangan Tanjungpinang yang 95% pangannya berasal dari luar daerah, dan jika terjadi Force Majeure maka Tanjungpinang akan rawan pangan. Untuk mencapai kedaulatan pangan perlu kerjasama dan kerja keras dari seluruh stakeholder pangan di Tanjungpinang dalam mendukung ketahanan pangan. Peran KWT sangat diharapkan untuk menyukseskan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L),” ungkapnya.
Rahma menjelaskan, P2L adalah suatu kegiatan yang secara bersama-sama mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan berkelanjutan.
“Untuk meningkatkan ketersediaan aksesibilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai kebutuhan pangan yang bergizi seimbang dan aman serta meningkatkan pendapatan rumah tangga yang berorientasi pasar,” sebutnya.
Untuk itu Pemerintah Kota Tanjungpinang terus melakukan berbagai dukungan untuk meningkatkan sumber daya KWT.
“Mulai dari pelatihan budidaya dan pasca panen, pemberian bantuan benih dan perlengkapan, produksi wadah pemasaran seperti gerai pangan, termasuk lomba seperti ini yang tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sumber daya KWT sehingga mampu tetap survive,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Yoni Fadri, berharap KWT yang mengikuti perlombaan dapat menjadi contoh bagi kelompok lainnya dan mampu berkontribusi positif di tengah-tengah masyarakat.
“Kami berharap KWT yang ikut berlomba hari ini dapat menjadi contoh dan teladan bagi teman-teman KWT lainnya dan mampu berkontribusi positif di tengah-tengah masyarakat. Kami terus mendukung program-program yang mendorong produktivitas dan kreativitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Lomba KWT diinisiasi untuk mendukung produktivitas dan kreativitas KWT yang berada dalam binaan DP3 Kota Tanjungpinang.
KWT berjumlah 41 kelompok tersebar di 18 Kelurahan dan proses seleksi dilakukan dua tahap yaitu seleksi lapangan dan asah terampil tingkat kecamatan dengan poin penilaian terbesar adalah kondisi dan aktivitas tersebut.
Dengan demikian, yang berhasil melaju ke tingkat kota adalah 8 KWT. Lomba terdiri dari dua tahap yaitu tahap pengetahuan (budidaya dan administrasi) dan presentasi inovasi. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan majalah dinding dan bazar KWT. (ris)