KEPRINEWS – Sejalan dengan Hari Kartini ke -144, Gubernur Kepri Ansar Ahmad memberikan penghargaan kepada sejumlah perempuan yang dinilai telah mendedikasikan dirinya menjadi wanita hebat dalam sistem manajemen pemerintahan.
Mengenang jasa pahlawan peringatan Hari Kartini di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kamis (21/4/2022), Ansar mengatakan, bahwa untuk meningkatkan kepedulian pemerintah dalam mendorong kaum perempuan agar terus berprestasi di bidang-bidang tertentu, ia menyebutkan ada 5 perempuan yang berjasa dan berprestasi layak mendapat penghargaan.
Mengapresiasi peringatan hari Kartini yang diwujudkan melalui penghargaan istimewa untuk 5 wanita tangguh pekerja handal di Pemprov Kepri. Di antara 5 wanita tersebut, ada 2 wanita yang menangani urusan krusial keuangan daerah, yakni, Reni Yusneli dan Venni Meitaria Detiawati, masing-masing, Kepala BP2RD Kepri dan Kepala BPKAD Kepri.
3 wanita lainnya, juga mempunyai peranan dan tugas penting di pemerintahan. 3 sosok wanita itu adalah Misni dan Any Lindawaty serta Rika Azmi. Masing-masing, Kadis PMD Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan.
Kelima-nya merupakan bagian birokrasi di Kepri. Jumlah ASN di Kepri, termasuk ASN Pusat hampir 40 ribu. Khusus Kepri, tercatat 28 ribu lebih, sebagian besar ASN perempuan. Kondisi itu, untuk sebagian, menempatkan perempuan kunci dan krusial bagi birokrasi di Kepri. Bukan soal afirmasi, tapi representasi birokrasi.
Menurut Ansar, pentingnya penghargaan dan apresiasi terhadap eksistensi serta perjuangan 5 wanita ini, karena berdasarkan tupoksi, 5 wanita itu mengurus kewenangan paling krusial serta penuh tantangan, namun terus melakukan berbagai terobosan kerja yang sangat membantu Pemprov Kepri.
Ibarat rumah tangga, mereka mengendalikan keseharian urusan dapur dan hajat hidup pokok keluarga. Rekam jejak kepemimpinan mereka juga panjang dan penuh penugasan birokrasi di sejumlah OPD berbeda. Bahkan sebagian mereka sebelum ke Pemprov berkiprah di kabupaten/kota.
Urusan keuangan contohnya, seluruh OPD di Pemprov Kepri rujukannya ke BPKAD sebagai bendahara pengeluaran. Sedangkan Gubernur Kepri harus mendengarkan BP2RD sebelum merencanakan kebijakan pembangunan memerlukan dukungan pembiayaan.
Dilihat dari rekam jejak kinerja 5 wanita ini, Reni Yusneli merupakan ASN yang paling senior di Pemprov Kepri termasuk dalam prestasi jabatan.
Pernah menjabat sebagai Sekdaprov Kepri di masa Gubernur HM Sani di tahun 2016. Sejak 2018 sukses melakoni tugas “bendahara pemasukan” mengoptimalkan pajak daerah sumber PAD melalui kebijakan “pemutihan” pajak kendaraan bermotor, nyawa kas Pemprov Kepri. Bahkan, selama pandemi COVID-19 kurun 2020-2021 menjadi andalan pendapatan daerah.
Begitu juga Venni Meitaria Detiawati, berpengalaman di Bapperenlitbang, membuat dia pilihan tepat mengendalikan prioritas pembiayaan Pemprov Kepri. Tak heran, dia menjadi andalan gubernur mengurus aset bagi kepentingan proyek strategis Pemprov di Dompak.
Pengetahuan soal perencanaan menjadi nilai lebih Sekretaris Bapperenlitbang Kepri di masa Naharudin dan Andri Rizal itu.
Termasuk Misni, mengawali karir di Karimun, sebelum mengurusi kependudukan dan pemberdayaan masyarakat, bertungkus lumus melindungi anak dan perempuan di Kepri dari berbagai bentuk kekerasan. Inovasi Perasaan Cek Dare menjadi rujukan banyak Pemda di tempat lain.
Jejak birokrasinya, untuk sebagian, mirip Reni. Kini, dia tercatat menjadi calon kuat Sekdaprov Kepri bersama Adi Prihantara dan Sardison hasil lelang jabatan.
Any Lindawaty, sebelum ke OPD sibuk mengendalikan urusan biro organisasi dan tata laksana di Setdaprov Kepri. Seperti Misni di biro administrasi pembangunan, Any kenyang urusan kelit kelindan birokrasi. Ansar mempercayainya mengurai persoalan-persoalan anak dan perempuan di Kepri, termasuk tali temali persoalan pernikahan dini.
Rika Azmi, begitu dipercaya Gubernur Ansar menangani urusan logistik lewat lelang jabatan, langsung memaksimalkan jejaringnya. Lulusan IPB, bersama sejawatnya di Kepri, menginisiasi ikatan alumni IPB. Kemudian menawarkan ke Ansar skenario pemberdayaan ekonomi berbasis desa lewat BUMDes. Sebelum ke Pemprov, Rika berkiprah di Pemkab Natuna.
“Jika aksimu mampu menginspirasi wanita lain untuk bermimpi lebih tinggi, belajar lebih banyak, berbuat lebih baik, dan menjadi lebih hebat dari yang sudah ada maka kamu adalah pemimpin yang sehat. Selamat Hari Kartini 2022 para perempuan hebat Indonesia,” tutupnya. (angkaberita/red)