KEPRINEWS – Diketahui, Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan menganggarkan dana untuk pengelolaan rumah singgah yang berada di Jakarta dan Batam per tahun bernilai Rp660 juta.
Salah satu pegawai di Pemko (enggan namanya disebutkan-red), membeberkan dugaan penyelewengan anggaran rumah singgah setiap tahun dengan membuat rekayasa laporan pertanggungjawaban keuangan.
“Coba cek harga sewa rumah singgah di Batam, harganya diduga terjadi mark up. Juga dengan SPj lainnya ada yang difiktifkan. Pemko tiap tahun keluarkan anggaran Rp660 juta. Sementara rumah singgah di Jakarta dan Batam yang diperuntukan bagi warga Tanjungpinang untuk layanan kesehatan, banyak yang tidak tahu,” ungkapnya.
Faktanya, keberadaan rumah singgah ini, tidak ada laporan jumlah hunian per hari, bulan dan tahun. Bahkan rata-rata masyarakat tidak tahu keberadaan rumah singgah tersebut. Selain tidak terbuka ke publik, keberadaannya tidak terurus.
“Bagaimana mau terima warga asal Tanjungpinang menginap, petugasnya hanya satu orang, dan satu sopir. Jadi anggaran per tahun yang dikucurkan untuk apa. Mending sama sekali tidak ada. Disayangkan anggaran terus mengalir tidak ada hasilnya, tidak ada targetnya dan tidak difungsinya,” tuturnya.
Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, dalam hal ini, kepada keprinews.co, Sabtu (23/3) mengatakan, bahwa mengenai pengelolaan rumah singgah milik Pemko itu dikelola oleh dinas kesehatan.
“Mengenai anggaran jumlah yang pastinya itu di Dinkes yang tahu,” ucapnya.
Harapan Zulhidayat, tentunya dengan keberadaan rumah singgah untuk membantu meringankan masyarakat Tanjungpinang yang membutuhkan layanan kesehatan ketika di rujuk ke Jakarta.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang Elfiani Sandri, yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Kesehatan, menyebutkan bahwa yang jelas Dinkes telah bekerja sesuai dengan ketersediaan dan tidak ada menyelewengkan anggaran.
“Untuk pelayanan pasien itu di RS,” singkatnya.
“Kami punya mekanisme pertanggungjawaban setiap kegiatan dan anggaran,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam, membenarkan anggaran yang dikucurkan pertahun melalui APBD Tanjungpinang sebesar Rp660 juta.
Karena Rustam baru hitungan hari menjabat sebagai Kadinkes, karena itu dirinya akan terus melakukan inovasi dan penbenahan.
“Nanti minggu depan baru rencana saya akan tengok kedua rumah singgah yang ada di Jakarta dan Batam,” tuturnya. (red)