KEPRINEWS – Kumpulan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tanjungpinang-Bintan menggelar aksi damai di depan Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP), Tanjungpinang, Kamis (23/1/2025).
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap kenaikan tarif pas masuk pas pelabuhan yang sedianya akan diberlakukan pada 1 Februari 2025.
Koordinator Lapangan, Ilham Bani menjelaskan, bahwa aksi ini menjadi tanda penolakan HMI terhadap kebijakan yang tentu memberatkan pengguna jasa pelabuhan.
Kenaikan 50 persen, dari Rp10 menjadi Rp15 ribu untuk jalur domestik dinilai cukup tinggi dan tidak wajar. Apalagi, kenaikan ini telah mendapat penolakan dari berbagai elemen, mulai dari Pemda, DPRD hingga tokoh masyarakat.
“Kami mendesak Pelindo membatalkan kebijakan tersebut. Pelindo harus memperhatikan aspirasi masyarakat dan DPRD yang telah menolak kenaikan ini,” tegasnya.
Menurutnya, Pelindo Tanjungpinang harus membenahi fasilitas di pelabuhan SBP yang menjadi prioritas utama, sebelum mewacanakan kenaikan tarif pas pelabuhan.
Disisi lain, mereka juga mengkritik sikap Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal Tanjungpinang, yang dinilai tidak responsif terhadap aspirasi masyarakat.
“Kalau aspirasi masyarakat dan DPRD saja diabaikan, artinya Pelindo tidak pro rakyat. Kami akan mengerahkan massa skala besar bersama organisasi masyarakat lainnya untuk menggeruduk kantor Pelindo jika memang tidak mengindahkan aspirasi,” ucapnya dalam orasi.
Dalam aksinya, suasana tetap berjalan tertib dan kondusif, serta diawasi dengan ketat oleh jajaran kepolisian.
Mahasiswa juga menegaskan, akan terus mengawal kebijakan ini hingga selesai. Dan meminta agar Pelindo dapat memenuhi seluruh tuntutan.
“Ini menyangkut hak masyarakat, bukan hanya mahasiswa. Jadi Pelindo harus mendengar,” pungkasnya sebelum membubarkan diri. (un)