KEPRINEWS – Pemerintah terus melakukan upaya pergeseran terhadap warga Rempang yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City, tanpa paksaan.
Baru-baru ini, warga di Desa Pasir Panjang dan Sembulang Tanjung sudah mulai pindah ke hunian sementara yang terletak di empat lokasi berbeda.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Sabtu (21/10), mengatakan keberhasilan pergeseran penduduk tidak terlepas dari komitmen BP Batam dengan mengedepankan nilai-nilai humanis dalam sosialisasi dan pendataan terhadap warga.
Ia menyambut baik progres pergeseran warga Rempang yang terus meningkat. Kesediaan warga untuk digeser, merupakan bentuk dukungan terhadap rencana investasi yang masuk daftar Program Strategis Nasional.
“Apa yang menjadi hak warga dan komitmen BP Batam, dipastikan semuanya akan terealisasi dengan baik,” tuturnya.
Seirama dengan itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menambahkan, bahwa jumlah warga Rempang yang setuju untuk digeser ke Tanjung Banun sudah mencapai 50% lebih.
Yang telah terdaftar sudah berjumlah 500 dari 900 KK. Kesediaan pindah secara sukarela pun terus bertambah,” pernyataan Bahlil kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Salah satu warga Desa Pasir Panjang, Elizah, yang sudah pindah ke hunian sementara, menyatakan, bahwa kesediaannya untuk pindah, murni dari keinginan hati, tanpa intimidasi.
Termasuk Iskandar, warga yang telah pindah, juga menuturkan hal senada.
“Keinginannya untuk bergeser adalah murni keputusan kami dan demi terealisasinya program strategis pemerintah,” terangnya. (P1)