KEPRINEWS – Belakangan menjadi viral penyakit cacar monyet atau monkeypox warga Negeria yang ditemukan di Singapura 28 April 2019 lalu. Sebelumnya, penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan dari hewan ke manusia dan biasanya terjadi di wilayah tengah dan barat Afrika.
Berawal Monkeypox atau cacar Monyet pertama kali ditemukan pada hewan monyet di tahun 1958. Penyakit cacar monyet dapat disebabkan oleh kontak fisik terhadap binatang yang mengandung virus seperti tikus, monyet dan kelelawar.
Menurut Kapolda Kepri, Irjen Pol Andap Budhi Revianto, pengamanan kesehatan yang lebih ketat tersebut lebih ditingkatkan, mengingat kabar bahwa Singapura positif teridentifikasi terserang monkeypox.
Bila seseorang positif mengidap penyakit cacar monyet, maka akan menunjukan gejala demam, nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam atau timbulnya gelembung di kulit.
Penularan penyakit juga dapat terjadi antar manusia melakui kontak dengan saluran pernapasan, terkena luka dari tubuh orang yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh manusia.
Tapi monkeypox tampilannya terlihat lebih ekstrem karena hingga membuat kulit terkelupas atau berisi cairan nanah. Masa inkubasi virus monkeypox dari terinfeksi hingga timbulnya gejala berkisar 5 hingga 21 hari.
Ada dua periode invasi yaitu pada lima hari pertama ditandai demgan demam, sakit kepala hebat, dan pembekuan kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot, hingga kekurangan energi.
Kemudian periode kedua adalah periode erupsi kulit, pada tiga hari pertama akan munculnya ruam pada wajah hingga ke bagian tubuh lainnya seperti telapak tangan ataupun kaki. Bentuk ruamnya ada yang berisi cairan kecil, melepuh yang diikut kerak sekitar 10 hari dengan jumlah yang cukup banyak.
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox. Penyakit ini hanya dapat didiagnosis secara pasti di laboratorium dengan berbagai tes mulai dari darah ataupun serum.
Untuk itu himbauan untuk masyarakat, agar siap, sigap mengantisipasi penyakit ini. “Semoga kita selalu dalam keadaan sehat dan jauh dari penyakit langka cacar monyet. Jaga kesehatan bersama serta lingkungan dipastikan selalu sehat,” harapnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kasubdit Penyakit Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan dr Endang Budi Hastuti mengatakan pemerintah belum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ekstra bagi warga asing yang berada di Indonesia. Saat ini belum ada arahan untuk pemeriksaan ekstra bagi tamu asing.
Kemenkes pun mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi virus monkeypox dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun.
“Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Anung Sugihantono.
Penulis: Rizky/Redakasi