KEPRINEWS – Statement Anggota Komisi I DPRD Kepri, Kamarudin Ali disalah satu media online yang mengatakan lebih baik beli piring baru, meninggalkan perabotan kotor dan ibarat lainnya, menimbulkan pernyataan sikap dari sejumlah masyarakat Kepri, salah satunya tokoh muda Kepri Andi Cori Patahudin.
Dikatakan Cori, pernyataan Kamarudin Ali dinilai berlebihan dan bersifat arogansi. “Kalau kita terlalu mejustifikasi orang lain, kita lihat juga diri kita, rekam jejak kita bersih, sempurna atau pernah jadi piring kotor juga. Jangan menilai orang lain dengan standar menghakimi. Kalau semua ASN Pemprov Kepri kotor dan retak siapa pula yang bantu Ansar nanti dan siapa saja yang bersih, coba sebutkan biar publik tau,” ujarnya.
Lanjutnya, seorang anggota DPRD jangan asal bicara dipublik yang tidak memberi solusi, atau menjelekan orang lain berlebihan tanpa dasar. Pernyataan anggota dewan ini terlalu tendensius terhadap kinerja ASN Pemprov Kepri. Memang Kamarudin ini anggota DPRD Kepri yang bersih dari segala hal dalam menjalankan tupoksinya sebagai anggota DPRD?
“Kemenangan calon gubernur nanti jangan dijadikan polemik di tengah-tengah masyarakat dengan memberikan pernyataan seperti ini. Coba berikan masukan yang baik, menguatkan, menyatukan persepsi, membangun daerah, bukan menjust yang tidak membangun dan solusi. Kami pun memilih Ansar Ahmad dalam Pilgub kemarin 2020, tapi kami tidak riak seperi kalian, karena saat ini beliau bukan hanya milik kelompok atau perorangan tapi milik masyarakat Kepri,” tegasnya.
Apa lagi yang disebutkan anggota dewan ini gantikan perabot kotor untuk good governance dan Clean goverment. Masalah ini bukan bukan masalah ganti menganti.
“Hemat saya, itu bagian dari reformasi birokrasi yang merupakan upaya mencapai good governance dan clean governance. Upaya yang dilakukan dengan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan/organisasi, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur,” jelasnya.
Bukan menjelekan yang lain, tapi bersama membangun aparatur negara, mewujudkan birokrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi. Serta birokrasi yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan Kode Etik Aparatur Negara. (Red01)