KEPRINEWS – Melalui beberapa kali pemberitaan keprinews.co, menyoal keluhan warga dengan adanya dugaan oplosan beras yang beredar di Tanjungpinang, terus menuai kritikan tajam masyarakat.
Sejumlah pengeluhan yang terungkap, baik itu dari masyarakat konsumen dan pedagang eceran, informasi yang terhimpun, media ini terus melakukan pendalaman kasus, melakukan wawancara ke distributor/gudang beras di Tanjungpinang.
Dari berbagai keluhan masyarakat menyebutkan, kualitas beras premium yang beredar, membuat konsumen mulai mewanti-wanti adanya praktik pengoplosan beras.
Seperti dikatakan Maya, berdomisili di Perum G Gurindam I, Batu 9, mewakili para kaum ibu yang menyuarakan keluhan ini, meyakini beras premium yang dibelinya dengan merek sama, tekstur beras berubah-ubah. Kadang teksturnya empuk saat dimasak. Bulirnya panjang cenderung keras, cenderung lembut. Ada juga teksturnya agak kenyal, nasinya padat, kadang kayak pulen, lembut.
Atas keluhan dan informasi masyarakat adanya oplosan, media ini melakukan konfirmasi lebih lanjut di gudang beras Batu 7 Tanjungpinang.
Saat ditanya, terkait dugaan beredarnya beras premium oplos, pihak gudang tidak bisa memberikan jawaban yang ditanyakan wartawan.
“Maaf saya hanya karyawan, lebih baik langsung ketemu pemilik gudang. Sementara ini, pemilik gudang sedang tidak ada di tempat,” ucapnya.
Ditanyakan lebih lanjut, pihak gudang bungkam. Sehingga tidak dapat menggali informasi yang lebih dalam.
Di tempat yang berbeda, pihak Bulog Tanjungpinang memastikan akan melakukan pengecekan bersama tim di setiap Rumah Pangan Kita (RPK), tempat penyaluran beras dari Bulog.
Sama halnya dengan pernyataan Kepala Disdagin Tanjungpinang, Riany, pihaknya akan turun ke lapangan melakukan pengecekan di kedai, toko dan pasar yang menjual beras. (un-tim)