KEPRINEWS – Bawaslu Kota Tanjungpinang siap mengantisipasi terjadinya praktik politik uang (money politic) dalam perhelatan pemilu 2024 mendatang. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Bawaslu Kota Tanjungpinang Muhamad Yusuf.
“Ada banyak kerawanan pemilu, mulai dari money politik, black campaign, kampenye di rumah ibadah, dan semacamnya. Namun, money politik ini paling berat bagi kita,” kata Kepala Bawaslu Kota Tanjungpinang Muhamad Yusuf, Rabu (18/10/2023).
Menurut Yusuf, pihaknya dalam hal tetap berfokus mengingatkan kepada seluruh elemen terkait pelanggaran aturan kampanye dan berpolitik santun di kota Tanjungpinang.
“Money politic menjadi kerawanan paling tinggi, karena terkadang yang menerima uang pun tidak mau menjadi saksi atas tindakan tersebut,” jelasnya.
Namun, karena terbatasnya jumlah personel pada pengawasan pemilu, ia berharap kepada elemen masyarakat agar dapat berpartisipasi untuk mewujudkan pemilu yang sehat.
Apalagi, saat ini sudah ada aplikasi uang digital untuk melakukan transaksi secara online. Tentunya praktik money politic ini makin sulit terdeteksi.
“Terkait manipolitik pasti akan kita tindak, jika cukup semua barang bukti dan semacamnya, maka kita akan proses hingga ke pengadilan,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, sebagai langkah pencegahan terhadap praktik money politik ini, pihaknya akan menerjunkan sebanyak 46 personel gabungan.
Tak hanya itu, Bawaslu juga akan mengirim satu pengawas di setiap TPS Tanjungpinang untuk mengawasi jika terjadinya kecurangan atau semacamnya.
“Sekarang kita sedang gencar dalam penguatan SDM internal, nanti setelah kampenye dimulai kita akan lakukan pengawasan,” pungkasnya. (un)