KEPRINEWS – Kepala SMAN 2 Bunguran Timur Ida Susanti, pada saat peresmian pembangunan serba guna SMAN 2 ini, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintahan Provinsi Kepri, dalam hal ini, Gubernur Nurdin Basirun, pihak Dinas Pendidikan Kepri yang telah merealisasikan janjinya dengan peresmian langsung oleh orang nomor 1 di Kepri.
“Alhamdulillah hari ini saya dan para guru-guru serta komite sekolah bisa bersilaturahmi dengan Gubernur, Sekda Kepri, pihak Disdik Kepri dan bisa meresmikan secara langsung gedung serbaguna. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa bagi kami, dimana Kepala Daerah bisa menyempatkan diri untuk bersama-sama berkumpul di SMA 2 Natuna, dengan melangsungkan peresmian yang menjadi kebanggan kami bersama,” ujar Kepsek Ida saat peremiann gedung, baru-baru ini.
Semoga hal ini, akan menjadi motivasi untuk kemajuan dunia pendidikan yang ada di Natuna. Dan dengan peresmian gedung serba guna, serta adanya gedung ini, dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bunguran Timur Kabupaten Natuna.
Pada saat kunjungan, Nurdin Basirun mengatakan, dalam rangka kebutuhan pendidikan siswa, diwujudkan dalam peningkatan sarana dan prasarana pembangunan pemenuhan kualitas belajar, salahnya pemenuhan kebutuhan fasilitas pendidikan gedung serba guna. “Semoga gedung serba guna yang baru diresmikan akan bermanfaat baik untuk sekolah, teristimewa untuk siswa-siswa yang ada,” ungkap Nurdin.
Di kesempatan yang sama, Gubernur Kepri juga menambahkan agar setiap sekolah selain menciptakan kualitas belajar yang tinggi, juga disingkronkan dengan situasi belajar yang tertib, aman, dan teratur. Pasalnya, ini merupakan prasyarat agar peserta didik dapat belajar secara optimal.
Kondisi ini dapat terjadi jika disiplin di sekolah dihidupi dengan baik oleh semua warga sekolah. Kedisiplinan peserta didik dapat semakin ditumbuhkan, jika iklim sekolah menunujukkan adanya kedisiplinan nyata dalam prilaku semua warga sekolah setiap hari.
Lanjut Nurdin, saat ini pendaftaran siswa baru sudah berjalan. Karena itu, biarlah siswa baru akan segera menyesuaikan diri dengan situasi sekolah, di mana dirinya menjadi warga sekolah tersebut. Jika situasi sekolah disiplin, siswa itu akan ikut disiplin. Oleh karena itu sekolah perlu menciptakan situasi sekolah yang disiplin. Dalam hal ini, kepada sekolah dan guru berperan penting dalam membentuk disiplin sekolah, mulai dari merancang, melaksanakan, dan menegakkannya.
Hal ini ditambahkan lagi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepri Mhd Dali, lewat Irwan Panggabean kasi Sarana Prasarana dan Kelembagaan SMA Provinsi Kepri mengatakan kedisiplinan sekolah hendaknya dirancang dengan memperhatikan rambu-rambu ketertiban. Hal ini, terkait mulai dari penyusunan rancangan kedisiplinan sekolah melibatkan guru, staf administrasi, wakil peserta didik, dan wakil orang tua siswa.
Dengan demikian itu diharapkan mereka merasa bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaannya. Rancangan kedidiplinan harus sesuai dengan misi dan tujuan sekolah, dalam arti menjabarkan tujuan sekolah/institusi tersebut. Rancangan harus singkat dan jelas, sehingga mudah dipahami. Rancangan harus memuat secara jelas daftar perilaku yang dilarang oleh sekolah beserta sanksinya. Sanksi harus bersifat mendidik dan disepakati oleh siswa, guru, dan wakil orang tua siswa.
Dalam hal ini setiap peraturan yang telah disepakati bersama melalui rapat sekolah, surat pemberitahuan, majalah sekolah dan penyampaian secara langsung, hingga semua pihak dapat memahaminya, sampai semua aktivitas siswa harus dijiwai oleh kedisiplinan.
“Hingga kini orang berkeyakinan, betapapun baik sebuah rancangan, hal itu belumlah menjamin tercapainya suatu tujuan yang diinginkan, jika tidak ditindaklanjuti dan dihidupi dengan pelaksanaan yang konsisten dan kontinyu. Lagi pula, rancangan yang baik belum tentu dapat menghasilkan sesuatu yang baik, jika pelaksanaan dari rancangan itu tidak berjalan dengan baik, atau tidak sejalan dengan rancangan yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu, sebuah rancangan yang baik harus pula diikuti dengan pelaksanaan yang baik dan konsisten,” ujar Irwan.
Kedisiplinan sekolah yang telah dibuat dengan baik tidak otomatis dapat membuat warga sekolah, utamanya peserta didik, akan menjadi disiplin. Jika situasi di sekolah tidak secara nyata menunjukkan adanya kedisiplinan yang baik, itu sangat mempengaruhi iklim pembelajaran siswa. “Satu hal yang perlu digaris bawahi, kedisiplinan yang terbentuk, merupakan barometer kualitas pendidikan yang ada,” tegas Irwan.
Selain itu , di lingkungan sekolah perlu diciptakan suasana yang sejuk, nyaman, penuh rasa kekeluargaan dan keimanan. Pelaksanaan disiplin sekolah tidak perlu berada dalam situasi yang mencekam, tetapi melalui sapaan yang manusiawi, dialogis dan dijiwai oleh semangat kasih.
“Jika kedisiplinan sekolah dapat dihidupi dan diwujudnyatakan dengan baik oleh semua warga sekolah, maka hal ini akan merupakan cerminan adanya kultur sekolah yang baik sehingga dapat mendorong peserta didik untuk belajar secara optimal. Dengan demikian diharapkan akan terbentuk generasi muda yang pandai plus memiliki disiplin diri yang baik. Semua cara yang kita lakukan hanyalah pilihan untuk melayani dan membantu peserta didik meraih masa depannya. Dan semoga dengan adanya gedung serba guna yang baru di resmikan oleh gubernur, itu bermanfat untuk setiap program pendidikan di SMAN 2,” tutup Irwan. (Redaksi 01/Ilham)