KEPRINEWS – Penguatan kemitraan Indonesia dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk Presidensi G20 Indonesia menjadi pembahasan utama antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann.
Sejalan dengan 3 agenda utama Presidensi G20 Indonesia dalam memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi, Menko Airlangga juga menyampaikan pentingnya kerja sama Pemerintah Indonesia dan OECD.
“Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan OECD perlu didorong agar menghasilkan deliverables yang konkret. Baik dalam kerangka Presidensi G20 Indonesia, maupun dalam upaya pemulihan global pasca pandemi,” ujar Menko Airlangga dalam diskusi secara virtual dari Jakarta Pusat, Kamis (17/02/2022).
Menko Airlangga mengungkapkan keterbukaan Pemerintah Indonesia terhadap area yang diusulkan oleh OECD. Adapun beberapa area seperti blended finance, mobilitas dalam masa pandemi baik bagi pebisnis maupun wisatawan, ketenagakerjaan, dan UMKM perlu digarisbawahi sebagai topik kerja sama utama pada Sherpa Track.
Pada kesempatan ini, Menko Airlangga juga menyampaikan terkait Program Kartu Prakerja sebagai bentuk dukungan Pemerintah bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena terdampak pandemi Covid-19, serta sebagai sarana meningkatkan keahlian bagi para pencari kerja.
Sekjen Mathias Cormann menyampaikan dukungannya dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia. OECD berkomitmen untuk terus memberikan dukungan substansi dan pengalaman praktis dari OECD selaku salah satu knowledge partner G20.
Dalam pertemuan tersebut, OECD dan Pemerintah Indonesia melakukan penjajakan mengenai area dan bentuk-bentuk kerja sama yang dapat dimanfaatkan guna pencapaian tujuan Presidensi G20 Indonesia. Adapun dari pembahasan ini, OECD menyampaikan beberapa usulan kerja sama yang dapat menjadi perhatian pada 5 area, antara lain skema pembiayaan campuran (blended finance), investasi bersih dan energi bersih, kerangka inklusif dalam perpajakan karbon, fasilitasi untuk mobilitas yang aman, serta forum antara G20 dan OECD yang membahas kebijakan UMKM.
Turut hadir dalam pertemuan ini baik secara luring maupun daring mendampingi Menko Airlangga yaitu Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Ferry Ardiyanto. Sementara Sekretaris Jenderal OECD didampingi oleh Direktur Hubungan Global OECD Andreas Schaal. (*)