KEPRINEWS – Cuaca ekstrem yang melanda sebagian daerah di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) termasuk Kota Tanjungpinang, Selasa (18/9/2023) malam menjadi fenomena yang mengejutkan seluruh masyarakat.
Pasalnya, kehadiran hujan deras disertai angin kencang menerjang secara tiba-tiba tanpa adanya tanda perubahan cuaca yang sebelumnya tampak cerah.
Bahkan, akibat dari hujan disertai angin kencang yang terpantau di beberapa wilayah, turut menyebabkan kerusakan pada atap rumah warga serta beberapa pohon tumbang di sebagian ruas jalan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang, Ahmad Kosasih menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan adanya daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin (shearline) yang memanjang di sekitar wilayah barat dan utara Kepri.
“Pertemuan angin ini menyebabkan perlambatan massa udara yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kabupaten Bintan dan sekitarnya,” jelasnya.
BMKG juga mengimbau, agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang disertai petir dan angin kencang hingga tiga hari ke depan.
“Terutama, daerah yang memiliki potensi bencana hidrometeorologi diimbau untuk waspada terhadap dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang,” imbaunya.
Menurutnya, fenomena MJO yang aktif pada Fase 5 juga turut berkontribusi dalam pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Selain itu, indeks labilitas yang terpantau labil secara spasial pada pukul 09.00 UTC berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar Kepri, khususnya di Kabupaten Bintan dan sekitarnya. (un)