KEPRINEWS – Agenda rutin bulanan, pertemuan DPD Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Tanjungpinang, terus berjalan dari rumah ke rumah.
Pelaksanaan rutin per bulan, dimulai dari rumah pengurus K3, baru ke anggota.
Sekretaris DPD KKK Tanjungpinang, Teddy Item, kepada keprinews.co, Minggu (17/9) mengatakan, adanya pertemuan rutin, dihiasi suasana keakraban, menjadi momentum kebersamaan, mempererat tali silaturahmi.
“Terlaksananya agenda rutin ini, bukan sekedar berkumpul, tapi diisi dengan rasa kebersamaan, penyatuan masyarakat perantau asal Sulawesi Utara. Didasari itikad dan niat yang ikhlas, untuk kepentingan bersama, mencapai tujuan yang sama. Dengan prinsip saling berbagi, membantu, saling menguatkan dan menolong antar sesama,” terangnya.
Pertemuan rutin di rumah keluarga Yanti Tagah, Sabtu (16/9), merupakan bukti konkret, kehadiran, solidaritas pengurus dan anggota K3 yang terus membangun kekompakan. Ini akan terus berlangsung, apabila didukung dengan partisipasi aktif keluarga besar K3 yang berdomisili di Tanjungpinang.
Seirama dengan itu, Ketua DPD K3 Tanjungpinang, Jenly Lengkong, mengapresiasikan wujud nyata kontribusi pengurus dan anggota di setiap kegiatan K3.
Dikatakan Jenly, salah satu faktor menciptakan sistem yang baik di KKK, yaitu dengan memperkuat kebersamaan rasa memiliki keberadaan KKK. Termasuk komunikasi dan penyampaian yang sehat, menjadi aspek utama, membangun relasi di lingkungan K3.
“Paguyuban K3 bukan milik pribadi, tapi milik bersama masyarakat perantau. Tempatnya kita menyampaikan aspirasi, dengan mengaplikasikan program K3 yang lebih bersahabat, bermanfaat, memperkuat dan tumbuh tekad seayun selangkah untuk kemajuan bersama,” ucapnya.
KKK Tanjungpinang selalu terbuka untuk warga kawanua yang ingin bergabung, secara sukarela, tanpa memandang status ekonomi dan sosial. Terbuka untuk kebersamaan, berempati, gotong royong, dan menggalang kepedulian terhadap sesama keluarga kawanua.
Harapannya, setiap anggota dapat menularkan kebaikan melalui bentuk tolong menolong, menjunjung solidaritas. Memupuk toleransi beragama, dan sikap menghormati dan menghargai antar sesama, agar terciptanya suasana kondusif.
“Jadikan K3 wadah pemersatu warga perantau. Apa bila terjadi konflik internal atau personal, kita berperan menjadi wadah yang mampu memberikan solusi, memecahkan masalah, dan menutup diri untuk pemecah belah. Akan lebih indah da mulia bila organisasi ini dapat menjadi berkat, membawa kabar baik, dan membuat anggota K3 merasa nyaman. Eksis menjalankan program, berinovasi dan terus berkembang dari segi kualitas maupun kuantitasnya,” ungkap Jenly.
Untuk memperkuat persatuan kawanua, saat ini, KKK menggandeng Manguni Indonesia, yang merupakan organisasi asal Sulut. Setiap kegiatan KKK, tidak lepas dari dukungan MI, yang terus berbuat bagi warga kawanua.
Perlu diketahui, KKK Tanjungpinang sudah menerapkan program peduli, bertujuan, mengurangi beban anggota. Contohnya, apabila ada keluarga dari anggota K3 masuk rumah sakit, terjadi musibah, melahirkan, kematian, dan lain sebagainya, akan diberikan santunan, berupa dana yang bersifat kontinu.
Koordinator Sosial KKK Tanjungpinang, Amel Kaeng, menambahkan, saat ini, K3 juga telah menerapkan sistem mapalus, di setiap kegiatan rutin atau permintaan acara. Peranan mapalus untuk meringankan keluarga yang mengadakan acara. Mapalus dengan konsep kebersamaan, dikemas berbentuk arisan makanan, dan per anggota membawa kue pada tiap pelaksanaan acara.
Amel berharap keberadaan KKK, dapat mempromosikan nilai sosial, lewat aksi peduli antar pengurus dan anggota. Menjadi wadah kawanua yang mengaktualisasikan budaya dan adat leluhur. Menjaga keharmonisan melalui pola interaksi yang intens.
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi, mengajak anggota K3 ikut berperan mendukung pembangunan dan program pemerintah daerah. Dengan potensi SDM yang dimiliki, K3 dapat mendongkrat pelaku UMKM, IKM warga perantau.
“Yang mau bergabung dalam keanggotaan K3, dapat menghubungi saya atau pengurus lain. K3 merupakan organisasi berskala nasional, memilki legalitas yang sah secara hukum dan diakui pemerintah. Eksistensi KKK akan selalu ada dan bersama untuk kita semua dalam suka dan duka ,” tutupnya. (red)