KEPRINEWS – Selang sebulan, aktivitas perikanan bagan apung di perairan laut Anambas kembali memakan korban. Sebelumnya, tepat pada 21 Agustus 2022 lalu, salah satu warga Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur, jatuh di laut saat berada di bagan ikan. Kurun waktu 3 hari baru ditemukan.
Kembali Sabtu (17/09/2022), pekerja perikanan bagan apung di perairan Tanjungpedos dikabarkan hilang dan belum ditemukan, belum diketahui kondisi saat ini apakah masih hidup.
Infomasi KepriNews.co dari salah satu nelayan di Anambas inisial KR, Minggu (18/09/2022) mengatakan, bahwa tadi pagi ia mendengar kabar, bahwa ada warga Teluk Buluh Desa Tarempa Timur Kecamatan Siantan, bernama Rio Saputra (37) jatuh dari bagan ikan di wilayah laut Tanjungpedos.
“Saat ini korban belum ditemukan, jadi tidak tahu apakah korban masih hidup atau gimana. Yang saya dengar si korban ABK-nya Pitra,” tuturnya.
Bagan apung yang letaknya di Tanjungpedos wilayah Anambas terjadi kecelakaan belum tahu persis peyebab utamanya, apakah akibat kondisi cuaca atau gelombang laut cukup kuat. Tapi diduga kuat salah satu penyebabnya karena tidak menyediakan safety keselamatan pekerja.
Pada hal risiko kecelakaan kerja pada aktivitas apung ini sangat tinggi, yang semestinya tiap pekerja harus dilengkapi dengan alat keselamatan. Sebab, faktor penyebab utama nelayan apung ikan ini adalah kurangnya alat keselamatan bagi pekerja.
Intinya, untuk tidak terulang lagi aktivitas perikanan bagan memakan korban, setiap pekerja harus dilengkapi alat keselamatan pekerja sesuai SOP. Minimal untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan berulang ketika melakukan aktivitas perikanan ini perlu didukung adanya aturan sesuai Standar Operation Procedure (SOP) terhadap pekerja.
“Kami berharap pemilik bagan ikan ini harus diproses hukum mempertanyakan kesiapan keselamatan pekerja sesuai aturan. Agar ke depan tidak ada lagi kejadian seperti ini. Kalau hanya dikategorikan kecelakaan laut biasa, nantinya pemilik bagan ini akan mempekerjakan lagi tidak sesuai SOP,” harapnya.
Terkait kejadian ini, KepriNews.co mengkonfirmasi salah satu Polairud Anambas Zainal membenarkan kejadian tersebut. “Untuk informasi lebih lanjut dan lengkap tanyakan ke Kasat Polairud,” arahannya. (TIM)