KEPRINEWS – Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Tanjungpinang terjadi antrian yang cukup panjang hingga mencapai satu kilometer, antrian ini juga turut meresahkan pengguna jalan lain karena antrian turut memakan sebagian badan jalan.
Pantauan tim KEPRINEWS.co di SPBU Suka Berenang pada Kamis (18/7/2024), terlihat antrian solar yang merambat hingga depan kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Tanjungpinang.
Antrian panjang juga terjadi di SPBU batu 3, bahkan antrian solar ini melar hingga ke simpang lampu Jalan Sultan Machmud, sama halnya dengan SPBU Batu Hitam.
Diketahui, antrian panjang terjadi karena SPBU batu 7 yang terletak di Jalan DI Panjaitan belum membuka penjualan bio solar karena mesin pompanya yang ambruk akibat tertarik truck.
Seperti yang disampaikan oleh pengawas lapangan SPBU Batu Hitam, Andy mengatakan, bahwa sebelum kejadian di SPBU batu 7, pihaknya belum pernah mengalami antrian sepanjang ini.
“Biasanya tidak pernah ngantri seperti ini, namun karena di SPBU batu 7 ditutup sementara sehingga banyak lori dari sana yang antri di SPBU lain,” tuturnya.
Menurutnya, dihari biasanya SPBU Batu Hitam hanya menjual sebanyak 3 ton solar per hari, namun dalam kurun waktu seminggu belakangan ini meningkat dan dibatasi hingga 5 ton per hari.
Pembatasan ini kata dia, didasari ketersediaan solar di SPBU tersebut sangat terbatas dengan jumlah kuota sebanyak 24 ton solar per Minggu dari Pertamina.
“Dengan kuota tersebut belum dapat memenuhi permintaan solar, sehingga kami harus membatasi,” tuturnya.
Kendati ia berharap, proses perbaikan di SPBU Batu 7 bisa segera terselesaikan dan dapat membuka kembali penjualan solar.
“Karena pasokan stok solar kita seminggu hanya 3 kali, sedangkan mereka 6 kali,” tuturnya.
Sementara itu, Pengawas Lapangan SPBU Batu 7, Yogi mengatakan, bahwa mesin pengisian bahan bakar solar yang sempat rusak sudah selesai diperbaiki.
Hanya saja, saat ini pihaknya masih menunggu petugas Terra Metrologi untuk memeriksa dan menyegel mesin tersebut.
“Siang ini petugas Terra-nya sudah datang, kita usahakan secepatnya bisa terselesaikan,” ujarnya.
Menurutnya, perbaikan mesin telah memakan waktu sekitar 5 hari, sehingga pihak SPBU tersebut turut mengalami kerugian mencapa Rp60 juta.
“Kita usahakan secepatnya dibuka, kalau petugas Terra sudah datang bahkan bisa dibuka hari ini. Namun jika ada kendala mungkin besok,” tutupnya. (un)