KEPRINEWS – Kunjungan dadakan Gubernur Kepri Nurdin Basirun dan rombongan dari Dinas Pendidikan Kepri ke salah satu sekolah di Natuna, yaitu di SMK Natuna, baru-baru ini berjalan dengan baik. Dalam hal ini, kunjungan tersebut sebagai bentuk respon kepedulian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri untuk menampung aspirasi sekolah (guru-guru-red). Dimana, Gubernur Nurdin dan Disdik Kepri ingin mendengar langsung pokok permasalahan, kebutuhan dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan di SMK Natuna.
Pada pertemuan tersebut, para guru dan organisasi sekolah mengapresiakan perhatian gubernur dan menyikapi positif kunjungan ini. Setiap guru yang mengungkapkan masing-masing keinginan, masukan mereka untuk memajukan sekolahnya. Sejumlah permasalahan yang disampaikan dalam bentuk aspirasi, kesemuanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Nurdin menampung semua masukan dan keingginan para guru, organisasi sekolah, serta mensupport dinas pendidikan untuk terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah. “Demi untuk meningkatkan dunia pendidikan di Kepri sebagai prioritas nasional, dan menjadi prioritas daerah, segala sesuatu yang signifikan dan esensial terus dikomunikasikan ke pihak Disdik,” pesannya.
Lanjut Nurdin, pembentukan organisasi sekolah yang solit itu merupakan hal yang penting. Pasalnya, organisasi sekolah itu memiliki peranan yang penting untuk kemajuan sekolah. “Saran saya agar setiap sekolah memiliki organisasi sekolah yang solit untuk memajukan sekolah dan dunia pendidikan sesuai Permendikbud nomor 6 tahun 2019 tetang pedoman organisasi sekolah,” saran gubernur.
Dijelaskannya, organisasi sekolah merupakan suatu kelompok stakeholder sekolah yang berkumpul, merancangkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Karena organisasi merupakan organisasi sekolah, maka kegiatan yang dirancang dan diselenggarakan tentunya berkaitan dengan sekolahnya.
Melalui organisasi sekolah, setiap stakeholder seperti warga sekolah, orangtua siswa, dan tokoh masyarakat dapat terlibat langsung dalam pembuatan program-program demi memajukan sekolahnya. Selain itu, organisasi sekolah dapat digunakan sebagai laboratorium secara stakeholder sekolah demi mewujudkan ciri utama pendidikan yang berkualitas.
Sekolah sebagai tempat bernaungnya organisasi sekolah setidak-tidaknya memiliki beberapa organisasi sekolah yang mempunyai peran dan fungsinya masing-masing seperti, organisasi kepengurusan sekolah, organisasi kelas, organisasi siswa intra Sekolah, organisasi ekstra kulikuler.
“Masing-masing organisasi mempunyai tujuan dan peranannya masing-masing dalam mendukung eksistensi suatu sekolah,” ucap Nurdin. Contoh organisasi kepengurusan sekolah. Organisasi ini merupakan organisasi sekolah yang mempunyai peranan secara langsung dalam merancang, melaksanakan, mengatur, dan mengevaluasi program-progam yang dijalankan oleh suatu sekolah.
Organisasi ini melibatkan kepala sekolah, guru, orangtua siswa, serta beberapa tokoh masyarakat di lingkungan sekolah untuk mengawasi dan mengevaluasi jalannya program sekolah. Seperti struktur komite sekolah, jenis-jenis koperasi, dan lainnya.
Adapun tujuan dari organisasi kepengurusan sekolah antara lain, menjadi wadah dan sarana penyalur aspirasi antar stakeholder sekolah. Meningkatkan tanggung jawab dan peran dari stakeholder sekolah. Mendukung terciptanya kondisi dan situasi sekolah yang mantap dan stabil.
Kondisi dan situasi sekolah perlu diciptakan melalui adanya organisasi kepengurusan sekolah. Kondisi dan situasi sekolah yang mantap dan stabil diperlukan guna melancarkan kegiatan yang terkait dengan proses pendidikan. Proses pendukungan terhadap penciptaan kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif perlu dilakukan oleh setiap pengurus organisasi sekolah untuk meminimalisir terjadinya konflik sosial di lingkungan sekolah, khususnya di lingkungan sekolah.
Peran serta stakeholder sekolah dalam organisasi sekolah juga perlu ditekankan agar program-program yang dicetuskan dapat mendukung terciptanya kondisi dan situasi sekolah sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Kondisi dan situasi sekolah yang mantap dan stabil yang berhasil diciptakan melalui organisasi sekolah setidaknya dapat mengurangi penyebab anak sekolah menjadi malas belajar.
“Kami berterimakasih atas respon yang baik dalam kunjungan dadakan ini. Semua masukan, aspirasi dari pihak sekolah kami tampung dan mempelajarinya, dan akan secepatnya merealisasi aspirasi ini sesuai mekanisme reguler pendidikan yang berlaku,” tutupnya. (Jenly)