KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang berencana akan melakukan perbaikan 100 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2024 ini.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Zulhidayat, perbaikan atau bedah rumah ini sebagai salah satu upaya Pemko meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu sekaligus menjadi salah satu langkah untuk mengatasi persoalan stunting di Tanjungpinang.
“Sebab, stunting dan kemiskinan ini berpotensi sangat overlap, dimana kemiskinan menjadi akses terhadap gizi sehingga ibu hamil dapat beresiko melahirkan anak yang stunting,” kata Zulhidayat, Rabu (17/4/2024).
Sekda menjelaskan, lokasi perbaikan 100 rumah akan menyesuaikan dari data stunting dan data kemiskinan di daerah setempat, dimana lokasi yang paling berpotensi akan mendapatkan kuota yang lebih banyak.
“Kita juga akan kolaborasikan sinergi datanya, dimana sasarannya juga akan mempertimbangkan bagi warga yang beresiko stunting,” ujarnya.
Adapun perbaikan 100 hunian ini ditafsir akan menelan anggaran hingga Rp1 miliar lebih, setiap rumah akan didanai sebesar Rp25 juta.
Masih dalam upaya menekan stunting, Pemko Tanjungpinang juga berencana akan membangun jamban di rumah-rumah yang berpotensi stunting, serta penyediaan air minum di beberapa titik lokasi.
Sebab menurut Sekda, bayi stunting bukan hanya disebabkan karena faktor kekurangan gizi, namun juga dibawahi karena faktor lingkungan.
“Kita berharap untuk sebulan kedepan pengadaan ini sudah dimulai, dengan anggaran kurang lebih Rp1 miliar,” pungkasnya. (un)