Esensi kritik dalan suatu kebijakan memang seyogyanya untuk menunjukan kesalahan bukan menjust dan menginterpretasi yang berlebihan, tetapi tetap dalam konteks dan etika yang baik serta membangun.
KEPRINEWS – Salah satu warga Batu 9 Tanjungpinang, N Aseng menilai pernyataan Anggota DPRD Tanjungpinang Ashady Selayar pada salah satu media online itu dinilai tendensius dan berlebihan. Sebagai warga, Aseng sangat mengapresiasi program Walikota yang menjawab keluhan masyarakat, bukan seperti apa yang dikatakan Ashady dengan bahasa mubazir dan pencitraan.
“Selama ini kami warga kurang mampu yang merasakan kesulitan mencari tabung gas 3 kilogram. Sudah harganya dipermainkan, masih kesulitan mendapatkannya. Akhirnya kebijakan Pemko mengeluarkan kartu LPG. Itu juga masih dipermasalahkan dan sejumlah isu beredar yang meragukan kehadiran kartu tersebut. Dengan kehadiran Wako melaunching di kelurahan-kelurahan yang bukan sekedar agenda serimonial saja, tapi menjelaskan, memberikan pemahaman serta meyakinkan, dan itu yang kami perlukan serta telah merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Lanjut Aseng, sebagai warga memilih anggota DPRD bukan untuk saling menyalahkan, atau menjatuhkan satu sama lain, dijadikan ajang perang dingin politik, tapi bahu-membahu untuk melakukan perubahan bagi masyarakat dan menjawab keluhan masyarakat yang terjadi.
“Disaat warga terkenak dampak banjir dan longsong dimana anggota DPRD Ashady Selayar? Dana aspirasi kalian untuk rakyat menjawab aspirasi rakyat ditunjukan lah, jangan mengurus yang bukan porsi kalian. Ketika warga kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi, apa yang kalian buat? Jangan setelah keadaan sudah membaik, baru ikut berkomentar sesuatu yang diperbuat untuk masyarakat. Silahkan kritik selama kritikan itu mampu menambah pikiran, perubahan, membangun daerah, bukan cengengesan begitu,” sedihnya.
Kriteria sebuah kritik tidak boleh dilandasi oleh kebencian. Kehadiran sebuah solusi yang merupakan syarat wajib sebelum mengkritik itu yang membangun. Bagi dia instrumen walikota untuk hal ini sejatinya bertujuan untuk mendongkrak gagasan dalam menggali sebuah solusi permasalahan yang terjadi.
“Saya pribadi mensupport kinerja Walikota Tanjungpinang selama ini yang selalu ada pada permasalahan dan kesulitan masyarakat. Selalu tampil untuk membantu warga. Sebagai warga yang baik, menyadari seorang pimpinan itu adalah wakil Allah untuk kami, karena hadirnya seorang pemimpin itu bukan secara kebetulan, tapi semata-mata karena rencana Allah yang maha kuasa,” tutupnya. (TIM)