
KEPRINEWS – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Tanjungpinang Riany, kepada keprinews.co, Minggu (18/2), menuturkan, bahwa survey antara Badan Urusan Logistik (Bulog) Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) dan Disdagin Tanjungpinang, merilis persediaan beras tahun 2024, aman dan terkendali.
Dikatakan Riany, bahwa dari tim Disdagin telah melakukan survey, salah satunya mengecek ketersediaan beras di Gudang Bulog, stoknya masih mencukupi sampai di bulan Desember 2024.
Termasuk di 4 titik swalayan dan distributor Tanjungpinang, kesemuanya stok persediaan beras dalam kondisi aman.
Untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga bagi konsumen, pemerintah terus melakukan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) beras.
Dijelaskannya, memang ada kenaikan harga komoditas beras premium di Tanjungpinang naik sekitar Rp1.000 – Rp2.000 per kilogram.
Kenaikannya berdasarkan survey, disebabkan dampak pengaruh cuaca El Nino yang terjadi sejak Desember 2023 lalu. Sehingga sejumlah pertanian mengalami keterlambatan panen.
Sebelumnya, Kepala Bulog Tanjungpinang, Arief Alhadihaq, kepada media ini, memastikan persediaan beras dalam kondisi mencukupi dan tidak ada kelangkaan.
Sebelumnya, kabar kelangkaan beras SPHP ini telah melanda sejumlah kota, bahkan keberadaan beras SPHP di ritel dan pasar tradisional mulai jarang ditemui.
“Alhamdulillah di Tanjungpinang tidak ada kelangkaan beras SPHP, persediaan masih dalam kondisi baik,” jelas Arief.
Menurut Arief, saat ini persediaan di gudang masih tersedia sebanyak 900 ton beras.
Bahkan, dalam waktu dekat ini, Bulog Tanjungpinang akan mendatangkan sebanyak 2.000 ton beras dari pusat untuk persediaan hingga Desember 2024 mendatang. (Red)