Wan Siswandi Perwakilan Melayu Raya Natuna diLantik oleh Pembina Utama Melayu Raya, Brigjen Pol Drs H Yan Fitri Halimansyah Wakapolda.
ìKepriNews.co (Natuna) – Pelantikan pengurus himpunaan melayu raya di mulai peroses penyerahan petaka Melayu Raya kepada Korwil Natuna. Petaka ini diserahkan oleh pembina utama Yan Fitri kepada Wan Siswandi yang di saksikan seluruh Korwil Natuna.
Penabalan Pengurus Perhimpunan MR Natuna tersebut berlangsung di gedung Sri Serindit jalan Yos Sudarso Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, baru-baru ini.
Acara penabalan ini juga dihadiri oleh Bupati Natuna, Ketua, Wakil Ketua dan anggota DPRD Natuna, jajaran Pemkab Natuna, tokoh-tokoh masyatakat, dan para undangan lainnya.
Bupati Natuna Hamid Rizal dalam sambutannya, menerangkan, bahwa berdasarkan nomenklatur yang ada, lembaga ini akan bergerak di bidang sosial kemasyarakatan di mana aksi nyata yang akan ditempuh adalah silaturrahmi yang tidak mengenal batasan ras suku dan latar belakang budaya.
Selanjutnya Hamid Rizal berharap perhimpunan Melayu Raya ini dapat menjadi salah satu instrumen strategis untuk mendukung pembangunan daerah.
Bupati mengingatkan bahwa kelembagaan ini harus bergerak secara netral dan terbebas dari segala muatan program dan kepentingan politik, agar pelaksanaan program kerjanya selalu dapat masuk kesemua masyarakat dan bidang pembangunan daerah.
Sementara itu Yan Fitri selaku pembina utama Melayu Raya menyampaikan, bahwasannya Melayu Raya merupakan perhimpunan yang mengakomodasi semua kelompok suku, agama, ras dan golongan. Bergabung bersama memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah.
“Tidak ada membeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan. Semuanya bergabung di bawah payung adat Melayu,” kata dia.
Lebih lanjut, perhimpunan ini didirikan agar menghargai nilai-nilai kearifan lokal, bagi semua anak bangsa di Kepri. Dalam rangka untuk mencipkan suatu perubahan sosial baik dalam tatanan kehidupan masyarakat, menjaga empat pilar harga mati, NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Kebhinnekaan.
Semua hidup rukun dengan perekat bahasa Melayu, tidak melihat suku, agama, ras dan golongan, dan tidak terlibat dalam politik manapun. “Perhimpunan ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam menciptakan rasa aman, damai di wilayah perbatasan Indonesia,” ujarnya.
Yan Fitri menambahkan saat ini banyak pemanfaatan teknologi yang tidak pada tempatnya. Seperti penggunaan media sosial yang dijadikan sebagai sarana menghujat, fitnah dan menyampaikan ujaran kebencian.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan cendra mata dari Pembina Utama Melayu Raya kepada Bupati Natuna, sekaligus foto sesi bersama.
Penulis: Ilham