KEPRINEWS – Kesenian seni tari masih sangat digemari di Tanjungpinang. Meskipun banyak generasi muda saat ini berbelok tertarik pada budaya luar, namun sebagian muda-mudi justru sedang berlomba-lomba melestarikan tarian budaya lokal.
Layaknya peserta didik yang berada di SMPN 4 Tanjungpinang, setidaknya sudah ada sekitar 250 siswanya yang telah mengikuti ekskul tari tersebut.
Antusiasme siswa terhadap ekskul tari inipun cukup tinggi, dan sudah mempersembahkan sejumlah piala dan penghargaan di berbagai ajang lokal maupun luar daerah.
Tepatnya Minggu (16/10/2023), SMPN 4 Tanjungpinang berinisiasi mendokumentasikan hasil latihan selama 3 bulan sejak dimulainya tahun ajaran baru.
Dokumentasi ini dilakukan dengan membuat sebuah video film mengenai seni tari untuk dijadikan sebuah acuan program kebijakan berkaitan dengan pelestarian seni dan budaya serta untuk bahan evaluasi.
Ia melanjutkan, kegiatan syuting tersebut dilakukan di 2 lokasi berbeda, yang berlangsung di sekolah SMPN 4 Tanjungpinang dan tugu sirih tepilaut dengan menggunakan 2 kostum, yaitu kostum ekskul tari sekolah dan baju kurung Melayu klasik.
“Ini juga untuk mengajarkan mereka, seperti apasih baju kurung Melayu klasik itu pada zaman dahulu,” tuturnya.
Sementara itu kata dia, kegiatan syuting tarian ini diikuti sebanyak 150 siswa SMPN 4, mulai dari kelas 7, 8 hingga kelas 9.
Adapun 150 siswa ini, terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 125 siswa perempuan yang aktif dalam kegiatan seni tari di sekolah.
“Jumlah total murid sanggar di SMPN 4 ini sudah ada sekitar 250 murid, namun kita panggil yang rajin mengikuti latihan dan yang sudah hapal betul gerakan tari yang kita ajarkan yakni sebanyak 150 murid,” jelasnya.
Dalam Kegiatan syuting tersebut, ada beberapa jenis tari yang dipersembahkan, mulai dari Tari Zapin Kreasi, Lemak Manis, Joget, Zapin Pahang, Joget Pahang, Lancang Kuning, dan Zapin Tradisi.
“Ini juga sebagai bahan evaluasi untuk mengikuti seleksi FLS2N, dengan gerakan-gerakan ini kita bisa menyeleksi murid-murid kita,” pungkasnya. (un)