BAGIAN III
KEPRINEWS – Tudingan Kadis Perkim Kepri Said Nursyahdu minta jatah ke pegawai Dinas Perumahan dan Permukiman Kepri serta kontraktor, mengadakan rapat internal dinas dilarang bawa handphone bicara komitmen jatah Kadis dari fee proyek, terus bergulir.
Dari sejumlah pegawai Perkim terus menyuarakan hal ini ke publik. Salah satu ASN yang bertugas di dinas tersebut, belum lama ini (minta namanya tidak disebut-red) kepada KepriNews.co menyampaikan, apa yang ditulis masyarakat lewat spanduk, mencatut nama Kepala Dinas Perkim 2022 itu benar adanya.
“Makanya Said Nursyahdu tidak bisa berkutik. Kalau tidak benar suruh dia laporkan ke polisi pencemaran nama baik, atau lakukan konferensi pers menyatakan itu tidak benar dengan segala fakta kebenarannya,” ucapnya.
Ditambahkannya lagi, isu yang mencuat saat ini di lingkungan Perkim, bahwa ada perorangan yang dipakai Kadis ini untuk minta fee ke oknum kontraktor dengan alasan mau setor ke atas.
“Kami sebetulnya tidak permasalahkan hal itu, tapi tingkah laku beliau berlebihan. Pakai acara rapat segala, tidak dizinkan bawa HP, ternyata isi rapat ujung-ujungnya hanya bicara perkaya diri sendiri, bukan untuk kemajuan daerah. Saya harap proyek yang telah selesai dan sementara berjalan saat Said Nursyahdu menjadi Kadis dapat dicek kualitas pekerjaan, proses lelang dan lain sebagainya, agar bisa tahu apa yang terjadi selama ini tapi ditutupi,” terangya.
Luapan sejumlah pegawai Perkim dan masyarakat lewat sejumlah spanduk, Senin (15/08/2022) kepada KepriNews.co, Kadis Perkim Said Nursyahdu, mengatakan untuk memilih bungkam.
“Saya capek untuk menjawab, hanya memakan tenaga saja, masih banyak lagi yang saya akan kerja. Saya no comment saja,” pungkasnya. (Red)