KEPRINEWS – Plt Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT) Kepri Luki Zaiman Prawira, apresiasi atas keberhasilan operasi perdana laparoskopi kista ginjal yang dipimpin dr Erlan Jaya, pada Kamis (13/6/2024).
“Ini adalah langkah besar bagi RSUD Raja Ahmad Tabib dalam meningkatkan layanan kesehatan berkualitas tinggi bagi masyarakat,” kata Luki, kepada keprinews.co, Minggu (16/6).
Luki berharap, dengan keberhasilan ini, RSUD RAT dapat terus mengembangkan kemampuan dan teknologi medis untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.
Dia mengatakan, pascaoperasi, pasien dilaporkan dalam kondisi stabil dan diperkirakan dapat pulang dalam 2-3 hari, setelah operasi untuk menjalani masa pemulihan di rumah sakit.
“Keberhasilan operasi ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi pelaksanaan prosedur laparoskopi lainnya di masa mendatang,” harapnya.
Ia menegaskan, RSUD Raja Ahmad Tabib terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dengan memperkenalkan teknik-teknik medis terbaru dan terus meningkatkan kompetensi para tenaga medisnya.
“Operasi laparoskopi kista ginjal ini adalah bukti nyata dari komitmen tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, dr. Erlan Jaya mengatakan, keberhasilan operasi yang dilakukan bersama timnya itu, merupakan tonggak penting dalam pengembangan pelayanan kesehatan di Tanjungpinang, khususnya dalam bidang minimal invasif urologi.
“Operasi ini berhasil mengangkat kista ginjal pada seorang pasien pria berusia 36 tahun,” jelasnya.
Pasien tersebut, sambungnya, telah lama mengeluhkan nyeri pada daerah pinggang dan benjolan pada pinggang kanan. Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan, dan CT scan, ditemukan kista pada ginjal kanan yang memerlukan tindakan operatif.
Operasi laparoskopi lanjutnya, merupakan teknik bedah minimal invasif yang menawarkan banyak keuntungan bagi pasien, seperti waktu pemulihan yang lebih cepat, lama rawat inap lebih pendek, nyeri pascaoperasi yang minimal, luka operasi yang sangat kecil (minimal) dan risiko infeksi yang lebih rendah.
Prosedur laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil di perut pasien, melalui alat instrumen bedah khusus dan kamera kecil dimasukkan.
“Teknik ini memungkinkan tim bedah untuk melihat dan mengangkat kista dengan presisi tinggi, tanpa perlu melakukan sayatan besar seperti pada operasi konvensional,” pungkasnya. (P1)