KEPRINEWS – Warga masyarakat Kota Tanjungpinang, khususnya ibu-ibu rumah tangga, mulai mengeluhkan kenaikan harga komoditas pangan, khususnya beras yang mengalami kenaikan secara berturut-turut dalam sebulan terakhir.
Seorang pedagang warung makan, di kawasan Bintan Center Batu 9, Wati, kepada keprinews.co, Jumat (15/9) pagi, mengelukan harga beras yang terus melambung. Harga beras cukup mencekik warga, terlebih para pedagang kuliner.
Sebagai pedagang, ia membutuhkan beras dalam jumlah yang lebih banyak dari rata-rata konsumsi rumah tangga. Dengan harga beras saat ini, omset pelaku usaha warung makan terus mengalami penurunan. Sebab, harga penjualan tidak serta merta dapat dinaikan mengikuti kenaikan harga komoditas beras.
“Kami berharap harga beras dapat kembali berangsur-angsur ke posisi normal agar tidak menjadi beban baru bagi masyarakat,” harapnya.
David, salah satu penjual beras di kawasan Batu 9, menuturkan, harga beras dari kualitas premium pada umunya mengalami kenaikan Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram-nya. Sementara untuk kenaikan per karung ukuran 5-10 kilogram mencapai Rp5.000 hinga Rp20.000 per Kg.
Dari pantuan keprinews.co, distributor beras Toko Adil Batu 7, Jalan DI Panjaitan, harga penjualan beras mengalami kenaikan yang signifikan dari bulan sebelumnya.
Contoh, beras jenis segitiga merah pulen, dari Rp12.000 naik Rp13.500 per Kg. Beras Minang Rasa dari Rp12.000 naik Rp13.000. Beras Lombok Hijau, dari Rp11.700 naik Rp13.000 per Kg. Semua jenis dan merek beras mengalami kenaikan harga. (Red)