KEPRINEWS – Tidak dipungkiri lagi bahwa pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau disebut juga Computer Base Test(CBT), dengan Ujian Tulis sangatlah berbeda. Jika UNBK perlu mempersiapkan serta uji coba perangkat dan sistem, maka tidak dengan ujian nasional Berbasis Kertas Pensil (UNBKP).
UNBK adalah sistem pelaksanaan ujian nasional menggunakan komputer yang dijadikan sebagai perangkat ujian dan tidak menggunakan kertas. Karena itu, sebelum dilaksanakannya UNBK perlu diadakan simulasi atau uji coba terhadap perangkat komputer dan sistem UNBK itu sendiri.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Dr Muhd Dali MM kepada Kepri News Selasa (14/01/2020) di ruang Kerjanya. Dikatakannya, menindaklanjuti surat dari pusat asesmen dan pembelajaran Badan Penelitian Pengembangan dan Pembukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 02/11/H3/EP/2020, tertanggal 10 Januari 2020, perihal pelaksanaan gladi bersih UNBK.
Sehubungan akan dilaksanakannya simulasi gladi bersih UN berbasis komputer UNBK tahun pelajaran 2019-2020, pada bulan Februari-Maret 2020, Disdik Kepri perlu menginggatkan dan dapat memahami serta melakukan berbagai hal yang menyangkut pelaksanaan simulasi UNBK.
Dalam hal ini, lanjut Dr Dali, Disdik Kepri tidak menentukan jadwal simulasi gladi bersih UNBK, tapi sepenuhnya diatur oleh Kementerian Pendidikan. Simulasi gladi bersih ini bukan tolak ukur pemahaman siswa pada setiap mata pelajaran, karena butir-butir soal simulasi gladi bersih sangat berbeda dengan pelaksanaan UN yang menggunakan penalaran high order thingking skill (HOTS).
“Satuan pendidikan wajib mengikuti simulasi ini untuk mengukur kemampuan sarana dan prasarana, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yangb dipakai dalam UNBK nantinya. Ini termasuk keahlian proktor dan teknisi dalam menjalankan aplikasdi UNBK, serta melatih siswa terbiasa menghadapi ujian berbasis komputer,” tuturnya.
Simulasi dan gladi bersih dilaksanakan pastinya mempunyai suatu tujuan utama yang akan dicapai. Baik itu pada pengenalan menu-menu baru atau sistem teknis dan non teknis pada pelaksanaan UNBK. Namun yang jelas untuk memastikan kesiapan sekolah yang akan melaksanakan UNBK.
Dalam hal ini untuk memastikan aplikasi sudah dapat berjalan dengan baik. Infrastruktur di pusat dan di sekolah sudah siap dan berfungsi dengan baik. Tim pelaksana, helpdesk, proktor dan panitia sudah memahami tugas dan tanggung jawabnya. Data infrastruktur (jaringan internet, server dan klien) sudah tercatat dengan benar. Data peserta (Biodata, mata ujian dan penempatan server) sudah tercatat dengan lengkap dan benar.
Lanjutnya, gladi bersih bukan sebagai sarana untuk latihan materi ujian. Jadi jangan salah paham, materi tetap harus belajar sesuai dengan kisi-kisi. Soal gladi bersih bukan soal yang akan dijadikan sebagai soal UNBK, hanya saja bentuknya bisa jadi semacam itu tetapi tidak sama.
Selain itu tujuan simulasi ini untuk memperkenalkan bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kepada siswa. Memperkenalkan bentuk soal AKM kepada Guru semua mata pelajaran (tidak hanya guru mata pelajaran yang di UN kan)
“Ketentuan gladi bersih UNBK 2020, wajib diikuti oleh semua satuan pendidikan UNBK, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Semoga simulasi ini berjalan dengan baik, dan dunia pendidikan Kepri terus terjadi peningkatan,” tutur Dr Dali. (Redaksi01)