KEPRINEWS — Pemerintah Kota Tanjungpinang melakukan kolaborasi penanggulangan stunting bersama TNI/Polri dan jajaran Forkopimda sekaligus pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas. Hadir pada kegiatan gerakan kolaborasi tersebut, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr Bonivasius Prasetya Ichtiarto S.Si M.Eng yang dilaksanakan di lapangan Kodim 0315 Kota Tanjungpinang, Selasa (14/03).
Wali Kota Tanjungpinang Rahma dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan laporan dari Badan Organisasi Kesehatan Dunia, masih banyak balita yang mengalami stunting juga memiliki berat badan rendah.
“Untuk itu, masalah stunting adalah salah satu isu penting dalam dunia kesehatan anak-anak. Maka itu, perlu ada kolaborasi dari semua pihak untuk mencegah stunting tersebut dan Pemko Tanjungpinang beserta stakeholder terkait akan terus fokus menangani permasalahan stunting ini. Penyebab stunting yang paling utama adalah masalah kekurangan gizi saat ibu mengandung,” ucap Rahma.
Rahma berharap dengan adanya gerakan kolaborasi penanggulangan stunting dan pencanangan kampung berkualitas ini dapat membantu menurunkan angka sunting di Kota Tanjungpinang.
“Semoga dengan gerakan kolaborasi penanggulangan stunting dan pencanangan kampung berkualitas ini dapat membantu efektivitas generasi muda Tanjungpinang berkualitas menuju Indonesia maju dan menuju zero stunting,” sebutnya.
Selain itu, Pemko Tanjungpinang juga telah menetapkan kebijakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri.
“Hari ini bersamaan dengan kegiatan ini, Pemko Tanjungpinang melaksanakan minum Tablet Tambah Darah serentak oleh seluruh siswi SMP dan SMA yang berada di Kota Tanjungpinang. Dimana seluruh remaja putri diharuskan meminum Tablet Tambah Darah untuk mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh,” tutur Rahma.
Sementara itu Prasetya Ichtiarto mengatakan pengukuran keberhasilan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas dilakukan dengan mengamati pelaksanaan program yang direncanakan dengan yang dilaksanakan.
“Kampung Keluarga Barkualitas didefinisikan sebagai satuan wilayah setingkat desa dimana terdapat integrasi dan konvergensi penyelenggaraan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga dalam seluruh dimensinya guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia, keluarga dan masyarakat,” jelasnya.
Beliau juga memberikan apresiasi kepada Pemko Tanjungpinang karena berhasil menurunkan angka stunting dengan capaian 15,7 persen.
“Terima kasih kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang serta semua perangkat daerah yang terkait atas kerja keras semua tim dalam upaya penurunan stunting di Kota ini. Kami memahami bahwa semua usaha yang dilakukan tidaklah mudah. Meskipun masih ada target sekitar 1,7 persen lagi untuk mencapai target standart nasional di angka 14 persen hingga tahun 2024 mendatang. Juga patut dicontoh Pemko Tanjungpinang dengan adanya program orang tua asuh bagi keluarga stunting. Kami yakin Kota Tanjungpinang bisa berusaha lebih keras lagi untuk itu,” ucap Boni.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan minum Tablet Tambah Darah kepada siswi yang hadir langsung maupun secara virtual, penyerahan SK Kampung Keluarga Berkualitas kepada 4 Kecamatan Kota Tanjungpinang, dan Penyerahan cendera mata kepada ibu hamil, remaja putri dan perwakilan balita. (*)