Kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki rasa cinta yang sudah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa seharusnya mempunyai rasa cinta terutama terhadap kesenian yang sangat berlimpah di tanah air Indonesia ini.
KEPRINEWS – Sempena Hari Ulang Tahun ke-2, Sanggar Seni Budoyo Kreasi Tirto Mulyo (BKTM) melaksanakan kegiatan pentas seni tari, marawis dan kuda lumping. Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP hadir pada kegiatan tersebut, yang dilaksanakan di lapangan BKTM, jalan Nusantara Batu 14, Sabtu (12/2/2022).
Rahma dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung keberadaan sanggar seni sebagai upaya melestarikan kesenian tradisional.
“Melalui sanggar seni, kita meneruskan budaya dan kesenian hingga bertahan dan eksis hingga saat ini. Dan kita patut berbangga karena generasi muda ikut melestarikan kesenian tradisional agar tidak hilang karena perkembangan zaman. Teruslah berlatih dan bersemangat agar sanggar seni ini terus berkembang dan mengajak generasi-generasi baru untuk bergabung,” ucapnya.
Rahma menuturkan bahwa pentas seni tari, kuda lumping maupun marawis harus diperkenalkan sejak dini bagi generasi penerus, juga kepada masyarakat.
“Hal ini agar kesenian tradisional tidak hilang. Bersama kita jaga, lestarikan dan perkenalkan kesenian yang ada sebagai warisan leluhur,” tambahnya.
Terakhir Rahma juga mengingatkan bahwa saat ini Tanjungpinang masih dalam situasi pandemi, dan diharapkan setiap kegiatan yang melibatkan orang ramai agar tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kepada seluruh anggota sanggar maupun masyarakat yang menyaksikan pentas seni, agar tetap mematuhi protokol kesehatan, tidak melepas masker saat berkegiatan,” Tutup Rahma.
Rahmawati, selaku Ketua Sanggar seni BKTM mengaku khawatir, seni budaya yang ada di Indonesia lambat laun dapat terkikis jika tidak diperkenalkan sejak dini.
“Maka dari itu kami dari sanggar seni BKTM selalu mensosialisasikan kesenian marawis dan kuda lumping kepada generasi muda di lingkungan kami khususnya,” Ujar Wati.
Wati melanjutkan, dengan cara sosialisasi, setidaknya anak-anak muda yang ada di lingkungannya tidak akan melupakan kesenian tradisional.
“Dari hasil pergelaran seni selama 2 tahun ini, alhamdulillah banyak diminati dan diikuti oleh anak-anak muda usia sekolah SD dan SMP. Selain belajar seni tari, para anggota juga dilatih seni gamelan, sehingga mereka mampu menguasai tarian dan musiknya. Kami berharap semoga kedepannya kami dapat terus berkreasi dan sanggar seni ini semakin maju dan berkembang,” harapnya.
Sebelum memulai pergelaran, Rahma memasangkan masker kepada peserta sanggar tanda penerapan disiplin prokes. Selanjutnya juga dilaksanakan pemotongan tumpeng sempena hari jadinya. (*)