KEPRINEWS – Baru-baru ini bereder sebuah video YouTube aktivitas ganti kemasan beras premium bulog ke kemasan lain. Tampak beras jenis Sunkist, anak terbang dan masih banyak lagi.
Dalam video durasi 3 menit itu memperlihatkan, bahwa kenaikan harga beras mulai dimanfaatkan para mafia beras untuk melancarkan aksi kotornya demi mencari pundi-pundi rupiah.
Kasatreskrim Polresta Tanjungpinang, AKP M Darma Ardiyaniki mengatakan, bahwa pihaknya saat ini belum mendapatkan laporan terkait adanya dugaan pengoplosan atau penyalinan beras Bulog.
“Kami belum menerima laporan pengoplosan beras, yang kita terima baru laporan penggelapan beras dari salah satu gudang beras di batu 7,” kata AKP Darma, Rabu (11/10/2023).
Dia menyandingkan, bahwa laporan penggelapan beras ini ada kaitannya dengan dugaan pengoplosan beras yang telah beredar video.
Sementara kasus penggelapan tersebut, kata dia masih dalam tahap penyelidikan oleh timnya, dan beberapa saksi sudah dipanggil pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.
“Ada beberapa yang dipanggil, baik dari karyawan dan lain-lain. Kami masih menyelidiki,” jelasnya.
AKP Darma memaparkan, karyawan dilaporkan oleh perusahaan, lantaran tidak mengantarkan beras ke konsumen atau pemesan sesuai dengan ketentuan.
“Harusnya dikirim beras yang ini, ternyata yang dikirimkan oleh karyawannya berbeda. Itukan modusnya, saya belum bisa memberi keterangan lebih jelas karena masih kami klarifikasi dulu,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Tanjungpinang, Meizarani mengaku sudah mengetahui mengenai video aktivitas oplos beras yang telah beredar tersebut.
Menurutnya, pihak Bulog kerap melakukan himbauan kepada agen dan toko pengecer, agar dapat menjual beras Bulog sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Selalu kita imbau tiap melakukan transaksi, kita juga tidak menghendaki mereka untuk mengemas ulang beras ke kemasan lain,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa pihak Bulog bersama Tim satgas Pangan telah bekerjasama, untuk memantau jalannya aktivitas jual-beli beras Bulog di Tanjungpinang.
“Setiap Minggu kita turun 2 kali, besok juga kita akan lakukan monitoring ke toko pengecer dan RPK (Rumah Pangan Kita),” pungkasnya. (un)