
KEPRINEWS – Penularan HIV dapat terjadi melalui beberapa cara, termasuk salah satunya melalui hubungan seks yang tidak sehat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kepri, Bisri menjelaskan, bahwa penyimpangan seksual seperti LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender) menjadi penyumbang terbesar dalam penularan HIV.
“Penularan pertama dalam HIV adalah penyimpangan seksual seperti LGBT,” kata Bisri, Jumat (11/4/2025).
Apalagi kata Bisri, aktivitas seksual yang tidak sehat tanpa mengenakan pengaman sangat berpotensi pada penularan, terutama pada hubungan man to man atau laki-laki sesama jenis.
“Penularan HIV ini memang rentan menyerang usia produktif, mulai dari umur 15 hingga 45 tahun. Dan paling banyak menular terhadap hubungan man to man,” jelasnya.
Menurutnya, untuk tahun ini jumlah masyarakat yang terjangkit HIV di Provinsi Kepri masih di didominasi oleh Kota Batam, sementara untuk Ibu Kota Tanjungpinang masih terbilang rendah.
“kita tidak punya wewenang untuk melarang mereka karena itu hak masing-masing, namun kita membantu mereka menjaga agar tetap terjaga dari penularan yakni dengan menggunakan alat pengaman,” jelasnya.
Selain itu, untuk mengantisipasi penularan HIV yang lebih luas, Dinkes Kepri tengah menggencar sosialisasi yang masif kepada masyarakat, terutama terkait apstinensi atau tidak melakukan hubungan seks.
Kendati, bagi yang sudah terjangkit HIV, pihak medis akan memberikan obat-obatan untuk mengontrol virus di dalam tubuh penderita.
“Terutama pada ibu hamil, karena ibu hamil yang terjangkit HIV jika diobati maka bayi yang dilahirkan tetap aman dari penularan ibunya,” pungkasnya. (un)