KEPRINEWS – Para pengelola program TB puskesmas, rumah sakit, serta perwakilan klinik dan praktek mandiri dokter se-Tanjungpinang gelar pertemuan peningkatan kapasitas layanan TB Strata 4 dan Validasi Data Tuberkulosi (TB), Kamis(10/10), di Hotel Bintan Plaza Tanjungpinang.
Mulai Oktober 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanjungpinang melakukan upaya penjaringan TB dari para penderita Diabetes Mellitus (DM), khususnya mereka yang menunjukkan indikasi batuk, penurunan berat badan, pembesaran kelenjar getah bening dan berusia lansia.
Dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Tanjungpinang Rustam, kepada keprinews.co, di mana adapun klinik yang telah bekerja sama dengan Dinkes menyediakan obat TB gratis.
Seperti Klinik Dara Melayu Medika, Klinik Ganet Medical Center, BK Mako Koarmada 1, Klinik Martadinata, Klinik Alrasha Health Care Center, Klinik DCMC dan Klinik Kimia Farma Batu 3.
Sedangkan tempat praktek mandiri dokter yang telah menyediakan obat TB gratis adalah praktek mandiri dr Eddy Sobri, dan dr Guptaja Natakusuma.
Dilakukannya kebijakan kerja sama dengan fasyankes swasta, menurut Rustam, untuk memperluas akses layanan bagi para penderita TB, baik dalam kerangka penemuan penderita, penegakan diagnosa maupun pengobatan TB.
“Saat ini angka penemuan dan pengobatan TB di Tanjungpinang masih perlu ditingkatkan lagi. Dari estimasi kasus TB tahun 2024, sebanyak 1.725 kasus,” ujarnya.
Pada 8 Oktober 2024, baru 656 kasus atau 38,02 persen yang berhasil ditemukan. Sedangkan angka keberhasilan pengobatan adalah 511 kasus dari 731 kasus yang diobat atau 70 persen.
Upaya untuk menekan kasus ini, Dinkes gandeng fasilitas kesehatan sawasta dan siapkan Obat TB Gratis, di Klinik dan praktek mandiri dokter.
“Untuk obat TB-nya gratis, hanya dikenakan biaya jasa pelayanan sesuai tarif yang berlaku di fasilitas pelayanan kesehatan bersangkutan,” tutur Rustam.
Upaya lain yang dilakukan Dinkes dan jaringannya, untuk memperluas layanan TB dengan mengintensifkan pelacakan kontak erat pasien TB, baik kontak serumah maupun sepekerjaan.
Bagi kontak erat positif akan diberikan obat sesuai standar terapi TB. Yang negatif diberikan terapi pencegahan TB (TPT) sesuai standar.
Mulai bulan Oktober ini Dinkes juga melakukan upaya penjaringan TB dari para penderita Diabetes Mellitus (DM), khususnya mereka yang menunjukkan indikasi batuk, penurunan berat badan, pembesaran kelenjar getah bening dan berusia lansia. (jer)