KEPRINEWS – Kerusakan dispenser Pertalite secara masal yang terjadi di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tanjungpinang diakui menjadi faktor utama fenomena antrian Pertalite di daerah setempat.
Berdasarkan keterangan pengawas di setiap SPBU, bahwa memang ada kerusakan pada alat yang disebut Solenoid Valve pada Dispenser Pertalite, namun mereka tidak bisa memastikan secara pasti mengapa kerusakan ini terjadi secara serentak.
Hal inipun menjadi tanda tanya di kalangan masyarakat, apakah kerusakan ini disebabkan karena kualitas pertalite saat ini atau mungkin faktor lainnya.
Apalagi, rusaknya dispenser pengisian BBM hanya terjadi pada pompa Pertalite saja, sementara untuk pompa pengisian Dexlite dan Pertamax masih dalam kondisi baik.
Pengawas SPBU Bintan Center, Deni menjelaskan, sejak Kamis 5 September 2024 kemarin, sebanyak 5 dispenser pertalite di tempatnya mengalami gangguan pada selang pompa yang membuat bensin hanya keluar sangat sedikit.
“Setau saya kemarin yang rusak itu dari alat pompanya, namun lebih detailnya mungkin hanya teknisi saja yang lebih tau,” kata Deni, Senin (9/8/2024).
Hingga saat ini, SPBU Bintan Center sudah mulai melayani penjualan Pertalite meski belum berjalan optimal. Sebab pihaknya baru bisa memfungsikan 3 dispenser Pertalite, sementara 2 dispenser lainnya masih tahap perbaikan.
“Kemarin yang rusak ada 5 pompa, dan 3 sudah diperbaiki. Namun itupun pompanya masih berjalan lambat, saat ini kita masih menunggu teknisi,” ujarnya.
Menurutnya, akibat kerusakan ini tidak menimbulkan dampak pada kuota Pertalite saat ini, Pertamina tidak pernah mengurangi jatah Pertalite ke setiap SPBU.
“Tidak ada pengurangan, dalam satu hari ada 3 truck yang masuk. Dan satu truck berisi 10 ton, artinya sehari kita(SPBU Bincen) selalu di stok sebanyak 30 ton,” ujarnya.
Deni juga mengakui, bahwa fenomena antrian panjang Pertalite ini juga turut mendapat keluhan dari masyarakat, khususnya para konsumen.
Antrian pertalite yang tak biasa terjadi di Tanjungpinang, kini menjadi fenomena baru yang harus ditangani dengan segera. Pihaknya juga telah menerjunkan petugas pengatur di pintu masuk SPBU untuk mengarahkan konsumen agar tetap tertib mengantri.
“Kalau misalkan pompa kami tidak rusak, mungkin tidak akan ada antrian seperti ini. Jadi kemungkinan jika sudah diperbaiki semua, maka antrian akan berjalan normal kembali,” pungkasnya. (un)