KEPRINEWS – Seorang pedagang daging sapi di pasar tradisional Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang mengeluhkan penurunan omzet hingga 50 persen dari hasil penjualannya.
Tamrin, seorang pedagang sekaligus peternak sapi ini mengaku mengalami penurunan omzet yang cukup drastis karena sebagian masyarakat lebih meminati daging sapi beku dibandingkan dengan daging sapi segar.
“50 persen omzet menurun karna warga banyak yang beralih ke daging beku,” kata Tamrin, Selasa (10/4/2024).
Seperti diketahui, belakangan ini daging sapi beku mulai banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena harganya yang tergolong lebih murah dibandingkan daging sapi segar.
Saat ini, daging sapi beku berada di angka Rp100-120 ribu per Kilo, sedangan daging sapi segar baru-baru ini mengalami fluktuasi harga dari Rp150 ribu per Kg menjadi Rp170 ribu per Kg.
“Terkadang kita sudah menyediakan daging sapi dengan jumlah yang banyak, tapi malah kebanyakan warga lebih beralih ke daging sapi beku,” ucapnya.
Meski peminat daging sapi beku tergolong lebih banyak, namun ia mengaku telah memotong 5 ekor sapi pada H-1 lebaran kemarin tepatnya pada puncak keramaian pasar.
“Alhamdulillah dari 5 ekor sapi yang dipotong itu menghasilkan sebanyak 2 ton daging, semua habis terjual,” tuturnya.
Tamrin menyebut, persediaan daging sapi memenuhi untuk kebutuhan selama lebaran, sebab di kandang miliknya masih tersedia sebanyak 65 ekor sapi yang siap di potong.
“Di kandang masih ada 65 ekor sapi, H+1 lebaran juga kita akan potong sebanyak 3 ekor sapi,” pungkasnya. (un)