KEPRINEWS – Media massa, terutama televisi merupakan media yang paling mudah diakses masyarakat. Melalui media lokal, penyebaran informasi dan edukasi semakin mudah. Di daerah Provinsi Kepulauan Riau, TV Kepri merupakan salah satu media lokal yang paling banyak dikenal oleh masyarakat.
Melalui media tersebut diharapkan, penyebaran informasi kesehatan oleh praktisi kesehatan dapat dilakukan lebih mudah dan cepat. Memanfaatkan kesempatan tersebut, stasiun televisi TV Kepri bekerja sama dengan RSAL dr Midiyato Suratani, melalui program acara Talk Show Salam Sehat TV Kepri, program acara kesehatan yang ditayangkan setiap akhir pekan tersebut memberikan edukasi tentang dunia kesehatan dalam bentuk elektronik yang dianggap lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat.
Tema yang diangkat untuk dibahaspun dalam program acara Talk Show tersebut berbeda-beda setiap pekannya, seperti yang dilaksanakan pada pengambilan peliputan yang dilakukan di ruangan Rehabilitasi Medik RSAL dr Midiyato Suratani, sesuai tempat pengambilan kali ini membahas secara tuntas tentang perawatan rehabilitasi medik dalam tata laksana klinik RSAL dr Midiyato Suratani, pada hari Rabu (08/12/2021).
Dalam acara yang dipandu oleh Co Host dr. Dwi Lestari Avianti, Sp.A, M.Ked dari RSAL dr. Midiyato Suratani dan Sdri. Nurul Baiti Saputri, S.Pd selaku Host dari TV Kepri tersebut, Talk Show kali ini dengan Narasumber Kasubbag Fisioterapi Mayor Laut (K) dr. Bimo Sutomo, Sp.KFR, selama 60 menit menjelaskan tentang rehabilitasi medik yang merupakan suatu kecabangan dari ilmu kedokteran dengan terapi untuk menangani akibat dari cidera.
Yaitu saraf, rangka otot dan bawaan yaitu disabilitas, sehingga dapat menghilangkan gangguan pada saat beraktivitas, selain itu menjelaskan tentang ruang lingkup dari rehabilitasi medis yaitu preventif, kuratif, rehabilitasi.
Lebih lanjut menjelaskan tentang bagaimana cara dokter fisioterapi dalam menangani penderita dengan mendiagnosis penyakit, setelah itu melakukan tindakan terapi sesuai atas persetujuan dari pasien dan keluarga pasien.
Menjelaskan bagaimana cara pasien berobat ke Poli Rehabilitasi Medik, pasien dengan BPJS dari PTK Tingkat 1 akan ke Tingkat Lanjutan yaitu RSAL dan dari Poli Umum akan mengarahkan ke Poli Rehabilitasi Medik dan akan mendapatkan 8 kali fisioterapi dalam satu bulan dan ditegaskan bahwa pasien umum juga bisa berobat langsung ke Poli Rehabilitasi Medik.
Dengan dipandu oleh presenter dari RSAL dr. Midiyato Suratani a.n. dr. Dwi Lestari Avianti, Sp.A, M.Ked dan Sdri. Nurul Baiti Saputri, S.Pd dari TV Kepri, keduanya yang piawai dan komunikatif membuat acara bincang-bincang tersebut pun mampu disulap menjadi komedi kecil-kecilan yang sehat. Sehingga acaranya lebih hidup dan mengalir dengan lancar.
Hal yang menarik saat narasumber menjelaskan tentang penyakit nyeri punggung bawah (Low Back Pain) pada rehabilitasi medik yaitu dengan fisioterapi menggunakan Alat Infra Red, Tens, SWD, MWD, ES, Traksi dan juga terapi latihan serta pasien saat menggunakan korset sebagai alat untuk membatasi gerakan dan dalam satu sesi dilakukan 30 menit sampai 40 menit sampai nyeri dirasakan berkurang.
Dalam kesempatan tersebut, Narasumber menjelaskan kendala yang dihadapi oleh rehabilitasi medik di Kepri adalah, karena keterbatasan sumber daya manusia, mengingat hanya ada 5 orang dokter di Kepulauan Riau yang spesialis membidanginya, 3 di Batam, 1 di Karimun dan 1 di Tanjungpinang yaitu di RSAL dr. Midiyato Suratani, sementara untuk terapis wicara hanya 1 orang di RSUP, terapis okupasi 1 orang di RSUD dan tenaga orthotic prostetik 1 orang di RSUD Kijang.
Diakhir pembahasan, Narasumber menyampaikan bahwa Media informasi kesehatan masyarakat yang baik adalah media yang bisa menyampaikan informasi kesehatan atau pesan kesehatan yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan tingkat penerimaan sasaran.
Sehingga dapat memengaruhi sasaran untuk merubah perilaku sesuai dengan pesan yang diterimanya. Untuk konsultasi terkait perawatan rehabilitasi medik dapat datang langsung ke RSAL dr. Midiyato Suratani, baik itu pasien umum, BPJS maupun asuransi dan perusahaan yang bekerja sama dengan RSAL setempat. (MJA/HBG/Pen RSAL dr. MDTS)