KEPRINEWS – Beberapa hari sejak diterapkannya Fuel Card Bukopin untuk pelayanan distribusi solar, para konsumen solar tampak sepi di sejumlah SPBU di Tanjungpinang.
Berbeda dengan sebelumnya, dimana antrian panjang kerap mewarnai jalur pengisian solar, bahkan tak jarang antrian menyebabkan kemacetan lalu lintas dan ketidaknyamanan masyarakat.
Pengawas Lapangan SPBU Batu 10, Rasid mengungkapkan, sejak Pemerintah setempat melaunching penggunaan Fuel Card pada Senin 5 Agustus 2024 lalu, seluruh SPBU di Tanjungpinang langsung menerapkan pelayanan dari Bank Bukopin itu.
“Selama berlangsungnya beberapa hari penerapan Fuel Card memang jalur pengisian solar tampak sepi, tidak seramai dulu antrian sampai ke bawah,” kata Rasid, Jumat (9/8/2024).
Menurut Rasid, sebelumnya permintaan solar di SPBU Batu 10 dapat mencapai 7 ton perhari, namun sejak beberapa hari ini hanya terjual 1 ton per hari.
“Sebab masih banyak yang belum dapat Fuel Card, dari informasi baru sekitar 1.100 pengendara yang dapat. Jadi memang masih sedikit yang mengisi,” ujarnya.
Ia mengakui, bahwa pelayanan Fuel Card Bukopin lebih ketat dan tertata, membuat distribusi solar di setiap SPBU lebih terawasi dan tetap sasaran.
Hal tersebut disejalankan dengan komitmen pemerintah dalam pengawasan dan evaluasi yang dilakukan selama masa transisi tersebut.
“Beberapa hari terakhir juga dari dinas terkait selalu mengecek ke SPBU, apakah penerapan fuel card berjalan dengan baik. Dan memang sejauh masih lancar saja,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Operator SPBU Batu 7, Putra menuturkan bahwa memang beberapa hari terakhir antrian solar sudah berkurang drastis.
“Memang antrian solar masih sedikit karena banyak juga pengendara yang belum mendapatkan Fuel Card,” ujarnya.
Berdasarkan perhitungannya, setelah penerapan Fuel Card, jumlah permintaan solar hanya sekitar 3-4 ton saja per hari. Dibandingkan dengan sebelumnya sekitar 8 ton per hari.
Meski begitu, menurutnya kebijakan baru tersebut dinilai lebih maksimal dan terawasi, karena pengisian bahan bakar juga berdasarkan wilayah.
“Kalau untuk kuota tidak ada perubahan dari Pertamina, tergantung dari SPBU menyesuaikan permintaan konsumen,” pungkasnya. (un)