KEPRINEWS – Mengingat Natuna menjadi tempat observasi selama 14 hari 238 WNI dari Wuhan Cina, dimana masyarakat Natuna membutuhkan dukungan, perhatian, yang terlihat hanya lah pejabat-pejabat negara (pusat). Seperti Menkopolhukam RI Mahmud MD, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Panglima TNI diwakili Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, Kapolri diwakili Irjen Pol Drs Lotaria Latif (Kakor Polairud Baharkam), Kapolda Kepri, Kepala BNPB.
Dimana kah pejabat provinsi mulai dari jajaran Pemprov dan DPRD Kepri selama ini? Disini dinilai Kurang Perhatian (KuPer) terhadap masalah Natuna. Ungkap sejumlah masyarakat, salah satunya Ilham dan Roni kepada Kepri News Sabtu (08/02/2020). “Terdengar kabar Gubernur Kepri sakit, tapi kan masih ada pejabat yang lain bisa mewakili. Dan DPRD Kepri tidak terlihat gebrakannya untuk masyarakat Natuna. Setidaknya mereka itu datang dan melakukan aksi kemasyarakatan seperti berzikir bersama, menguatkan warga agar lebih membaik secara psikologi,” tutur Roni dengan nada kecewa.
Apakah karena dijadikan tempat observasi, jadi pejabat provinsi takut terjangkit? Dimanakah rasa kepedulian dan mencintai rakyatnya? “Atau apa nanti setelah usai 14 hari masa obsevasi itu selesai, baru pejabat Kepri mulai sibuk mengurus Natuna,” tutupnya dengan nada Bertanya. (Tim)