KEPRINEWS – Sejak dimulainya penerapan fuel card Bukopin untuk pelayanan solar di Tanjungpinang, terbukti menjadi solusi yang tepat tidak terjadi antrean panjang lagi di Kota Tanjungpinang.
Sejak Pemko Tanjungpinang melaunching penggunaan fuel card pada tanggal 5 Agustus 2024 lalu, antrian solar kini menjadi normal di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang, Riany, Jum’at (8/11/2024), menuturkan, bahwa dampak fuel card merupakan inovasi yang lebih baik, dibandingkan dengan kartu lainnya. Fuel card dapat mencatat kuota pembelian solar di SPBU dengan sistem transparan.
Berdasarkan data, hingga saat ini KB Bank Bukopin Tanjungpinang telah menerbitkan sebanyak 1.645 fuel card untuk para pengguna yang mendaftar.
Sementara itu, untuk jumlah transaksi pengisian solar selama tiga hari terakhir ini cukup dominan, dengan rincian sebanyak 483 kendaraan pada 6 November, 431 kendaraan pada 7 November, dan 408 pada 8 November 2024.
“Untuk pengawasan dapat dilakukan melalui link aplikasi sistem fuel card yang diberikan oleh Bank Bukopin, dengan link ini dapat dilakukan pemantauan terhadap aktivitas pelayanan solar setiap hari,” ujar Riany.
Menurutnya, penerapan fuel card juga akan diawasi melalui dash board yang dimiliki oleh KB Bukopin, Disdagin, dan SPBU.
Dengan adanya dashboard ini, pihak terkait dapat memantau jumlah dan berapa kali melakukan transaksi, melihat kendaraan dan data pribadi pemohon, serta jumlah kuota yang digunakan setiap hari.
“Kami juga terus melakukan koordinasi bersama Bank Bukopin, Hiswana Migas Kota Tanjungpinang, dan pihak SPBU terkait kondisi yang terjadi di lapangan,” pungkasnya. (un)