KEPRINEWS – Sejumlah penambang Pompong di Dermaga Pelantar Kuning, Kota Tanjungpinang sedang melakukan persiapan untuk pemindahan sementara operasional transportasi pompong ke Pelantar 2.
Koordinator Lapangan (Korlab) Dermaga Pelantar Kuning, Fendy menjelaskan, pemindahan sementara ini merupakan upaya dan antisipasi pemerintah mengingat kondisi Pelantar Kuning yang sudah sangat memprihatinkan.
“Jadi memang dilakukan pengosongan dulu, karena kondisi pelantar ini sudah sangat memprihatinkan jadi menghindari hal-hal yang buruk,” kata Fendy, Selasa (8/9/2024).
Menurutnya, kondisi Pelantar Kuning saat ini sudah tidak layak untuk difungsikan, sebab beberapa tiang pelantar terlihat sudah sangat keropos serta sebagian besar pagar pembatas sudah tidak ada lagi.
Hal ini tentu sangat beresiko jika operasional pompong masih tetap beroperasi di Pelantar Kuning, apalagi pelantar ini merupakan akses vital menuju Pulau Penyengat yang menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
“Dari pengunjung juga sering mengeluhkan kondisi pelantar yang terlihat mengkhawatirkan, bahkan saya sampai bosan mendengarkan keluhan itu saking seringnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah setempat telah mengambil langkah antisipasi dengan memindahkan sementara operasional pompong pada November 2024 mendatang, guna mengedepankan keamanan dan keselamatan para pengunjung.
Menurutnya, upaya pengosongan ini juga sebagai langkah awal rencana revitalisasi Pelantar Kuning yang akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang.
“Rencana revitalisasi tahun 2025, jadi berdasarkan arahan dari Dinas Perhubungan dan pihak kelurahan, operasional pompong akan pindah sementara ke pelantar 2 pada akhir November 2024 ini,” tuturnya
Saat ini, kata Fendy, seluruh fasilitas di pelantar 2 sedang dipersiapkan oleh pemerintah setempat, hal ini untuk mendukung operasional pompong berjalan dengan baik dan lancar.
“Sedang dipersiapkan, seperti membangun tangga untuk menaiki pompong, fasilitas parkir dan lainnya. Jadi saat pindah sudah lengkap,” ujarnya.
Diketahui, jumlah pompong yang aktif beroperasi di dermaga Pelantar Kuning menuju Pulau Penyengat ada sebanyak 70 kapal. Untuk jam operasional akan dibagi 2 shift, yakni per 35 pompong akan bergantian setiap satu hari.
Adapun ongkos bagi warga penyengat sekitar Rp7 ribu per orang, sementara untuk warga Tanjungpinang dan sekitarnya Rp9 ribu per orang.
“Per hari jika hari libur bisa melebihi 40 trip, kunjungan asal wisatawan juga beragam, mulai dari Batam, Jakarta, serta daerah lainnya,” pungkasnya. (un)