KEPRINEWS – Untuk melaksanakan program penurunan stunting, Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2023, Rabu (6/12), bertempat di Aula Pertemuan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang.
Acara dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, Ketua Tim Penggerak PKK Ranny Gusfita Sari, dan para pengurus serta para angota Tim Percepatan Penurunan Stunting, terdiri dari Sekda, OPD dilingkungan Pemko Tanjungpinang, para camat, lurah, akademisi, perwakilan Rumah Sakit dan organisasi kemasyarakatan.
Dalam arahannya, Zulhidayat menyampaikan apresiasi atas kerja-kerja yang telah dilaksanakan oleh TPPS. Berdasarkan data tahun 2023 angka stunting di Tanjungpinang berada di 15,7% lebih rendah daripada tahun 2022 yang berada diangka 18%.
“Apa yang sudah kita lakukan telah memiliki dampak baik terhadap penurunan angka stunting. Tugas kita bersama adalah tetap melanjutkan program penurunan stunting dibarengi dengan melakukan improvisasi sehingga dapat menurunkan angka stunting sehingga kita dapat mencapai target 12% di tahun mendatang, “ungkap Zulhidayat.
Sementara itu, Pj Ketua TPP PKK Kota Tanjungpinang,Ranny Gusfitasari menjelaskan bahwa saat ini pihaknya melalui PKK terus melakukan kegiatan sosialisasi dan kolaborasi bersama kader-kader posyandu sehingga dapat memberikan pemahaman akan stunting serta dapat melakukan pemetaan dan tindakan terhadap anak yang mengidap stunting sehingga dapat mendapatkan penanganan yang baik.
Ranny juga menambahkan pentingnya koordinasi yang baik antar instansi agar persoalan data terkait stunting dapat lebih rapi sehingga target dalam penanganan stunting tepat sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Elfiani Sandri, turut menambahkan bahwa dalam penanganan stunting pihaknya telah mengkoordinasikan setiap puskesmas agar dapat segera merujuk pasien yang mengidap stunting ke Rumah Sakit sehingga mendapatkan penanganan khusus oleh Dokter Spesialis Anak.
Selain itu, menurut Elfiani, pencegahan stunting dapat dimulai dari memberikan pemahaman terkait asupan nutrisi dan gizi terhadap ibu hamil. “Kami juga memberikan bantuan asupan gizi dan program-program terhadap kelompok rentan dan masyarakat dengan kategori tidak mampu”, tutupnya. (ris)