KEPRINEWS – Gubernur Kepri Ansar Ahmad berharap Badan Pusat Statistik (BPS) dapat terus menjalin komunikasi yang baik dengan Pemprov Kepri, serta memberikan masukan-masukan konstruktif berbasis data guna kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
“Pemprov Kepri sangat mengharapkan berbagai masukan yang positif, tentunya dengan berbasis data BPS agar arah perencanaan pembangunan lebih memenuhi kebutuhan masyarakat,” harap Ansar saat menerima audensi Direksi BPS Kepri di ruang kerjanyaM Senin (6/12/2021).
Direksi BPS Kepri yang hadir diantaranya Kepala BPS Provinsi Kepri Darwis Sitorus, Koordinator Fungsi Statistik Sosial Satriana Yasmuarto, Koordinator Fungsi Statistik Produksi I Ketut Suarsana dan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Barudin.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengajak agar BPS Kepri dapat bersama-sama hadir dalam rapat rutin Pemprov Kepri, agar dapat menyampaikan program-program serta data-data yang ada kepada OPD secara langsung.
“Nanti BPS ikut rapat mingguan bersama dan menjadi pembicara, agar dinas-dinas tahu tindakan apa yang diambil. Karena kita tetap memakai produk-produknya sebagai perbandingan,” tegas Gubernur Ansar.
Terkait dengan angka kemiskinan dan pengangguran, Gubernur mengajak semua stakeholder untuk menanganinya bersama agar dapat mengendalikan tingkat pengangguran.
“Hari ini Kepri pemasukan utamanya adalah dari dunia pariwisata, maka ini harus kita kejar. Dan semoga diskresi-diskresi dari Pemerintah Pusat dapat diberikan kepada kita,” ujar Gubernur Ansar.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Kepri Darwis Sitorus menyampaikan BPS akan melaksanakan sensus layak hidup menghadapi inflasi 2021 serta persiapan sensus pertanian untuk mendapatkan data statistik pertanian yaitu kerangka yang dapat dijadikan landasan dan mendapatkan informasi populasi rumah tangga pertanian.
“Kemudian secara umum Kita akan melakukan pembinaan statistik sektoral dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan kwalitas statistik fokus pada data sektoral,” katanya.
Pada pertemuan tersebut, BPS Kepri juga menjelaskan inflasi berkaitan erat dengan kemiskinan. Maka, dengan terjadinya kenaikan harga bahan kebutuhan, ini adalah pemicu penambahan penduduk miskin.
“Pada intinya BPS minta dukungan kepada Pemprov Kepri tentang program-program untuk mendapatkan data, dan juga varietas kebutuhan semuanya sangat diperlukan,” jelas Darwis. (*/04)