KEPRINEWS – Sejumlah warga Tanjungpinang mengeluhkan bau tidak sedap yang diduga berasal dari aktivitas pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ganet, Tanjungpinang.
Salah satu warga Ganet Irma, Kamis (7/11,) menyebutkan, aroma tidak sedap itu tercium jika melewati kompleks pertigaan TPA, dan bau ini sering tercium hingga ke rumah warga sekitar.
“Kenapa TPA-nya ada bau hingga keluar kompleks, bahkan informasinya ikan di Kolam Lindi pada mati. Kami baru kali ini komplain, karena baru sekarang terjadi. Waktu-waktu sebelumnya, tidak seperti ini,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan Nani, yang berdomisili di perumahan sekitaran TPA, bahwa bau tak sedap itu kadang membuat rasa lapar hilang. Banyak hal negatif yang ditimbulkan.
Intinya, aroma tak sedap ini cukup menggangu aktivitas masyarakat. Dulunya TPA tidak menimbulkan bau sampai menyengat keluar.
“Diharapkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), khususnya pengelolaan TPA lebih dimaksimalkan, apa lagi lahannya sudah mulai penuh dan sering musim hujan. Biar baunya tak menyebar,” harapnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Ganet, Asa’ad Siregar menuturkan, selama ini pihaknya menerapkan pengelolaan sampah mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku.
Sudah menerapkan metode control and fill, yakni dengan menimbun sampah dengan lapisan tanah secara berkala.
“Hanya pengelolaan control and fill ini yang kita terapkan. Metode ini juga sudah sesuai SOP,” tutur Asa’ad kepada keprinews.co.
Menurutnya, sistem itu bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pencemaran udara, meminimalisir bau, serta mencegah perkembangbiakan serangga.
“Lihat saja di lokasi TPA, tidak ada bau. Kecuali memang di bawa oleh angin,” tuturnya.
Ia menambahkan, sejak TPA ini dibuka pada tahun 1992 silam, hingga saat ini belum ada laporan keluhan masyarakat terkait adanya bau tidak sedap dari TPA.
Kendati, ia pun turut meminta maaf kepada warga apabila memang terdampak paparan bau kurang sedap dari TPA tersebut. Pihaknya akan terus berupaya memaksimalkan pengelolaan sampah sesuai SOP lebih efektif.
“Mungkin bau tidak sedap itu di bawa oleh angin, kami juga mohon maaf memang angin itu adalah alam. Tentu kami tak bisa mengatur angin, apalagi memang cuaca musim belakangan ini,” pungkasnya. (un)