
KEPRINEWS – Sebagaimana telah dicanangkan oleh Kementerian PPN/Bappenas, bahwa Provinsi Kepri masuk dalam strategi besar transformasi ekonomi nasional, dengan dasar pertimbangan bahwa Kepri sebagai permata depan ekonomi Indonesia.
Dengan memperdayakan sumber daya daerah, seperti optimalisasi manfaat kedekatan dengan Singapura, berada di jalur pelayaran internasional dan penguatan struktur ekonomi yang Tangguh dan berkelanjutan.
Kementerian PPN/Bappenas menetapkan bahwa Kota Tanjungpinang sebagai kluster sektor tersier atau jasa. Selanjutnya Tanjungpinang juga menjadi ibukota provinsi dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Dikatakan oleh Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, diketahui, Tanjungpinang memiliki sejumlah potensi yang perlu dukungan oleh pemerintah pusat. Diantaranya, dari sektor pariwisata. Tentunya perlu adanya sinergitas perencanaan antara pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan sumber daya pariwisatanya.
Rahma dan tim Pemko Tanjungpinang tanggal 6 Juni melakukan audiensi bersama Staf Ahli Menteri Bidang Sinergi Ekonomi dan pembiayaan, terkait Inpres nomor 3 Tahun 2023 tentang percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah.
Dilanjutkan audiensi dengan Deputi bidang Ekonomi Amalia Adininggar Widyasanti, terkait transformasi ekonomi khususnya sektor pengembangan daya tarik wisata religi dan budaya serta pelestarian kota lama.
Di tanggal 7 Juni, Rahma lanjutkan audiensi bersama Direktur Transportasi Kementerian PPN/Bappenas, terkait aksesibilitas jalan pendukung ekonomi lokal dan regional yang dikemas melalui tematik pariwisata dan beberapa simpul-simpul ekonomi lain yang sumber pendanaanya melalui dana alokasi khusus (DAK) 2024.
Respon yang sangat baik dan positif dari Kementerian PPN/Bappenas diharapkan akan terciptanya sinergi perencanaan dan penganggaran pembangunan dalam percepatan pembangunan Tanjungpinang saat ini dan perencanaan yang akan datang.
Ikut dalam pertemuan tersebut, Kepala Bappelitbang, Kepala Dinas PUPR, serta Kepala Disbudpar Tanjungpinang. (Red)