KEPRINEWS – Diketahui rencana pembangunan pasar Pelantar KUD Tanjungpinang telah mendapatkan sinyal baik dari pemerintah pusat sejak tahun 2019. Disetujui akan dibangun melalui dana APBN oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI sejak tahun 2019. Sebab produk perencanaan detail engineering design (DED) sudah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya.
Kembali dikatakan Plt Kepala Dinas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tanjungpinang, Samsudi, bahwa Walikota dan tim sejak di tahun 2019, telah bolak balik ke Jakarta kurang lebih 5 kali untuk pembangunan pasar KUD.
Hal ini dikuatkan dengan surat Walikota Tanjungpinang pada tanggal 22 Maret tahun 2021 bernomor: 5/01/455/5.12.02/2021, perihal permohon pelaksanaan revitalisasi pasar baru I Tanjungpinang. Termasuk revisi nomenkaltur menjadi revitalisasi pasar baru I Kota Tanjungpinang dengan usulan Rp64.065.598.000, dengan kelengkapan readness criteria (RC) terkait persyaratan pelaksanaan kegiatan.
Termasuk surat Walikota Tanjungpinang pada 27 Mei 2021 dengan nomor 510/822/5.12.02/2021, perihal permohonan rekomendasi pelaksanaan revitalisasi pasar baru I Tanjungpinang. Surat ini menindaklanjuti surat awal di tanggal 22 maret untuk percepatan proses pembangunan pasar Plantar KUD Tanjungpinang.
“Jadi usaha dan perjuangan ibu Walikota Rahma dalam hal telah terlihat sangat antusias untuk dibangun secepat mungkin sebelum kejadian ambruknya pasar pertama pada hari Minggu (20/02/2022) sekitar pukul 20.35 WIB. kita sudah berusaha tapi ada kemungkinan keterbatasan anggaran pusat menghadapi pandemi, kemungkinan besar hal itu yang membuat tertunda,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut pasca ambruknya lantai pasar KUD kemarin, Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma S.IP bergerak cepat untuk mempersiapkan penanganannya. Bersama Cen Sui Lan, anggota komisi 5 DPR RI, Satker Pekerjaan Umum, dan OPD terkait, melaksanakan rapat koordinasi penanganan pasar KUD Tanjungpinang yang dilaksanakan di ruang rapat kantor Dinas Pekerjaan Umum, jalan peralatan, Minggu (6/3/2022).
Rahma dalam rapat tersebut mengatakan, sangat berharap agar pembangunan pasar baru dapat dilaksanakan tahun ini. “Melihat kondisi pasar KUD yang sudah tidak memungkinkan lagi, besar harapan kami melalui ibu Cen Sui Lan menyampaikan kepada kementerian atas keurgensian kondisi yang ada saat ini sehingga pembangunan pasar dapat dilakukan tahun ini,” ucap Rahma.
Lanjut disampaikannya, Pemko Tanjungpinang juga akan merevisi DED yang telah ada dikarenakan pada DED sebelumnya belum mencakup lokasi pasar ikan. “Jadi dalam DED yang akan dikerjakan dalam waktu paling lama 2 bulan ini, lokasi pasar ikan yang ambruk dimasukkan dalam rencana revitalisasi pasar baru,” tambahnya.
Terkait relokasi pedagang, direncanakan akan menggunakan beberapa titik lokasi. Ada beberapa alternatif tempat yang juga akan segera ditinjau kelayakannya. Antara lain, rimba jaya yang tentunya kami akan lebih dulu berkoordinasi ke pemilik lahan, lahan pemerintah Provinsi di Tanjung Unggat, dan seputaran kios buah di Batu 8 atas. Setidaknya lebih dari 800 pedagang termasuk pedagang disekitar kawasan rencana revitalisasi pasar baru.
Sementara itu, Cen Sui Lan dalam kesempatan itu mengatakan akan mendesak Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR untuk segera merevitalisasi pasar yang telah berdiri sejak tahun 1960 tersebut.
“Kami akan pertegas kembali kepada Menteri PUPR juga Dirjen terhadap kondisi pasar yang harus segera direvitalisasi ini,” jelas Cen Su Lan.
Diketahui sebelum pelaksanaan rapat, Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang bersama tim dari Balai Prasarana Pemukiman Kepri Wilayah Kepri Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melihat kondisi kawasan Pasar KUD, sekaligus untuk menyiapkan DED-nya. (Red02)