KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar rapat kordinasi bersama BKKBN Kepri dalam penanganan kasus Stunting di Kota Tanjungpinang di Foodcourt Indah Rasa jalan WR Supratman, Selasa (6/12/2022).
Dalam kesempatan itu, Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah menyampaikan apresiasi nya kepada puskesmas dan stokeholder terkait, karena sudah bekerja secara optimal dalam percepatan penurunan Kasus stunting.
“Kami salut atas setiap kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas-puskesmas dalam penanganan yang dilakukan,” ucapnya.
Endang menambahkan, angka kasus stunting di kota Tanjungpinang mencapai 18,8 persen yang berada diatas kasus Stunting nasional.
“Ada 400 lebih kasus Stunting, jadi sejak ada orangtua asuh kasus ini semakin berkurang, karena sudah ada yang berat badan nya yang naik, dan hampir normal sesuai usianya,” ungkapnya.
Namun, kata dia, perlu nya kerjasama dengan Baznas, perguruan tinggi, dan juga dari elemen masyarakat agar kasus stunting dapat lebih dimaksimalkan.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menuturkan, pemerintah kota Tanjungpinang telah melakukan beberapa program dalam menangani kasus Stunting, salah satunya yaitu program orangtua asuh untuk menangani kasus Stunting khususnya balita dibawah umur 2 tahun.
“Untuk saat ini sudah ada 27 orangtua asuh yang merupakan pejabat OPD kota Tanjungpinang,” imbuhnya.
Setelah itu, lanjutnya,orangtua asuh tersebut akan menyumbang Rp. 750 ribu untuk balita yang terkena Stunting.
“Sumbangan tersebut akan dibelikan bahan makanan, dan akan dimasak oleh petugas PKK, juga dipandu oleh petugas gizi dari puskesmas sehingga dapat memenuhi makanan yang bergizi untuk balita tersebut,” ucapnya.
Kendati demikian, masih ada beberapa program yang dijalankan oleh pemerintah kota Tanjungpinang, yang tak lepas dari kerjasama dengan beberapa pihak termasuk dalam masyarakat setempat.
“Oleh karena itu, hingga saat ini kasus Stunting di kota Tanjungpinang kerap terjadi penurunan,” tungkasnya. (un)