KEPRINEWS – Pendidikan merupakan salah satu proses transformasi pembangunan yang mendasar. Berperan penting dalam pergerakan pembangunan bangsa khususnya di Provinsi Kepri.
Kurangnya aktivitas dinas pendidikan melalui ekspos kegiatan ke publik, yang membuat masyarakat bertanya-tanya apa saja yang dikerjakan dinas pendidikan selama ini.
Hal ini terlihat dari sejumlah grup whatsapp warga, yang mempertanyakan sejumlah kegiatan Disdik yang menyerap anggaran APBD paling banyak.
Seperti yang dikatakan, Vira, masyarakat peduli dunia pendidikan, berdomisili di Batu 5 Tanjungpinang, kepada keprinews.co, Senin (6/10). Ia menilai Disdik Kepri mengalami kemunduran. Berbeda seperti sebelumnya, masyarakat bisa mengetahui perkembangan pendidikan di Kepri lewat pemberitaan-pemberitaan yang rutin dapat dibaca.
“Bahkan saya dengar sejumlah guru dan kepala sekolah SMA-SMK sederajat susah sekali untuk berkomunikasi dengan kepala Disdik saat ini. Kalau ditelephon susah angkatnya, begitu juga bila di WA, pada hal yang akan dibilang sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan. Dan baru periode kali ini Kadis pendidikan yang kurang merespon, terkesan arogan. Dengan keadaan ini, sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan yang ada,” tuturnya.
Seirama dengan itu, Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah, Mhd Hasim, katakan, sejak kepala dinas ini dilantik, ibaratnya mati lampu, tidak ada pergerakan, inovasi dan kemajuan yang terjadi.
“Yang kami dengar di lapanga sebaliknya, hanya isu miring yang berkembang di masyarakat, seputar dugaan pembagian proyek yang tidak prosedur. Namun esensi perkembangan pendidikan jarang terdengan, jarang terekspos. Kami harap Gubernur Ansar untuk mengevaluasi masukan masyarakat,” ungkapnya.
Idealisnya Kadisdik itu sejatinya mengedepankan nilai-nilai humanisme yang mendasar, membangun komunikasi dengan para kepala sekolah dan guru, serta orang tua murid. Faktor penghambat dunia pendidikan itu apa bila kualitas komunikasi itu kurang.
“Jangankan di luar dinas pendidikan, di dalamnya pun terdengar seperti itu. Bahkan hal ini terdengar dari beberapa pejabat sesama eselon II yang mengatakan yang sama. Kadis saat ini susah dihubungi, kecuali ketemu langsung. Sekrang masa canggi, pertemuan aja bisa via online, apa lagi hanya personal,” pungkasnya.
Gubernur Kepri genjar membangun silaturahmi dengan masyarakat. Hanya seorang Kadis saja dinilai tertutup baik itu dalam internal terlebih di eksternal.
Singkat cerita, gambaran mengenai perkembangan pendidikan Kepri, di mata masyarakat tidak ada. Prestasi kerja dinas pendidikan dapat dikataka mandul.
Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, saat dikonfirmasi wartawan, Senin ((6/10), belum menjawab, sampai berita ini diterbitkan. (red)