KEPRINEWS – Kemajuan teknologi digital membuka banyak kesempatan inovasi termasuk dalam sektor pendidikan. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan inovasi teknologi seperti handphone, laptop, dan personal computer (PC), bisa membuat guru dan siswa peserta didik terhubung dengan dunia luar. Oleh karena itu, Menteri Johnny mendorong siswa untuk mengembangkan inovasi di bidang digital agar menjadi digital native.
“Meskipun saya berada di Jakarta, namun karena terhubung atau tersambung melalui internet, saya tetap bisa menyapa anak-anakku sekalian yang berada di Nusa Tenggara Timur. Ini merupakan salah satu contoh penggunaan teknologi digital yang tentunya akan terus berkembang dan makin canggih di masa-masa yang akan datang,” ungkapnya dalam Webinar Pelatihan Fiber Optic Palapa Timur Telematika (Ruteng, Flores dan Kupang), dari Jakarta Pusat, Jumat (01/07/2022).
Menkominfo menyatakan, saat ini Pemerintah bersama-sama dengan operator telekomunikasi maupun jaringan fiber optic seperti Palapa Timur Telematika, membangun infrastruktur digital agar merata di seluruh Indonesia. Dengan ketersediaan infrastruktur digital di tingkat hulu, Menteri Johnny mengajak para guru dan peserta didik di Indonesia untuk secara maksimal memanfaatkannya.
“Saya ingin berpesan agar anak-anakku sekalian dapat memanfaatkan sebaik mungkin medium konektivitas digital yang dimiliki Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dalam mata pelajaran. Terus berkarya dan memberikan kontribusi yang terbaik bagi nusa, bangsa, masyarakat dan keluarga. Di kabupaten masing-masing di Provinsi NTT, dimana saat ini kalian sedang belajar mencari ilmu setinggi-tingginya khususnya di bidang digital demi kejayaan negeri dan menembus cita-cita kemerdekaan kita secara konkret,” ajaknya.
Melalui teknologi internet, Menkominfo menyatakan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, sehingga para siswa bisa menggali sebanyak mungkin pengetahuan.
“Melewati batas-batas ruang fisik, bahkan menghubungkan kita ke dunia global. Dengan demikian bangsa kita berharap, negara berharap, masyarakat berharap, akan bermunculan para pemimpin-pemimpin baru, bermunculan generasi-generasi masa depan Indonesia dari digital native group,” ungkapnya.
Jadi Digital Native
Kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Santo Aloisius Ruteng, SMK Teknik Komputer dan Informatika St. Petrus Ruteng, SMK Negeri 1 Kupang, dan seluruh siswa di Nusa Tenggara Timur yang hadir dalam webinar itu, Menteri Johnny mengharapkan mimpi besar dan inovasi luar biasa bisa tercipta dari tokoh generasi muda NTT.
“Di era perkembangan teknologi digital, turut melahirkan generasi digital native yang tumbuh dan berkembang di semua bidang, secara khusus tentunya ahli di bidang digital sehingga dapat berkontribusi di kancah nasional dan kancah internasional. Para siswa-siswi sekalian adalah Generasi Digital Native Digital Native Indonesia, Digital Native Nusa Tenggara Timur, Digital Native Kabupaten Manggarai, Digital Native Kota Kupang, dan Digital Native kapubaten-kabupaten lainnya di NTT. Karenanya, harus memiliki peran untuk terus mengembangkan inovasi digital demi kemajuan kabupaten, provinsi, dan negara kita,” tandasnya.
Sebagai digital native, Menkominfo mendorong siswa dari Nusa Tenggara Timur memperkuat keahlian digital agar menuai manfaat sebanyak-banyaknya dari perkembangan teknologi digital.
“Untuk itu perlu mempelajari keterampilan teknis seperti yang sering disebut sebagai The ABC yaitu Artificial Intelligence, Big Data Analytics, dan Cloud Computing atau komputasi awan, sembari mengembangkan karakter-karakter softskill yang dikenal dengan 4C yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication,” tandasnya.
Menteri Johnny mengajak siswa di NTT untuk mewujudkan cita-cita dan menggantungkan mimpi setinggi langit. Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin apabila bermimpi tinggi serta berusaha sebaik dan semaksimal mungkin untuk menggapai dan mencapainya. Bahkan Menkominfo mengisahkan sebagian kisah hidupnya hingga menjadi menteri.
“Sebagaimana saya dulu belajar di Taman Kanak-kanak di Ruteng, namanya Lux Prima. Lalu melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di Reo, Seminari Pius XII di Kisol, Manggarai Timur, SMA di Ruteng dan Kuliah di Jakarta dan saat ini ditugasi oleh Presiden RI sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Mimpi yang sama harus ada, bahkan harus lebih tinggi di digital native NTT,” tuturnya.
Dalam webinar itu, hadir jajaran Direksi Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo, Task Force PT. Palapa Timur Telematika Wododo Y. P, serta guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan Santo Aloisius Ruteng, SMK Teknik Komputer dan Informatika St. Petrus Ruteng, dan SMK Negeri 1 Kupang. (*)