KEPRINEWS – Peningkatan kompetensi siswa SMA dan SMK sederajat terus diperkuat. Ini untuk meyakinkan lulusan Sekolah Menengah Atas sederajat di Kepri adalah anak-anak yang berkualitas dan bisa langsung terserap industri. Hal Ini meminimalisir angka pengangguran di tingkat lulusan SMA/SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Dr Dali mengatakan, bahwa kadang kurikulum pendidikan SMA/SMK yang diajarkan di sekolah masih belum match atau sejalan dengan dunia usaha yang semakin canggi. Sehingga kompetensinya memang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha, minimalnya harus menjalani kuliah.
Sehingga menjadi pokok persoalan penting yang harus dipecahkan bersama agar lulusan sekolah menengah atas juga memiliki skill dan ketrampilan yang handal. Tak mengherankan kalau dari tahun ke tahun lulusan SMK itu banyak yang menjadi pengangguran, atau pun ketika bekerja di suatu perusahaan bukan pada bidang teknisnya tapi hanya menjadi kuli dalam sebuah perusahaan.
“Sebab itu kita akan membangun dan memperkuat kompetensi-kompetensi SMA/SMK yang disesuaikan dengan industri yang ada di daerah setempat dan mempertajam ketrampilan skill anak dengan berbagai program tambahan di sekolah. Metode ini akan kita bahas lagi untuk diterapkan secepatnya,” tuturnya.
Intinya kita harus menyesuaikan pendidikan itu dengan kebutuhan industri, mengelolah kurikulum pendidikan dengan memperkuat kompetensi siswa. Contohnya di Kepri adalah kawasan laut. Dimana daerah dikenal sebagai kawasan laut yang banyak potensi perikanan dan maritim. Karenanya di daerah ini dibangun SMK Maritim yang berkaitan dengan kemaritiman.
Diakui Dinas Pendidikan adalah sebuah lembaga yang besar. Program-program untuk memajukan dunia pendidikan perlu dilakukan dengan berbagai inovasi. Semua harus berubah ke arah yang lebih baik. Semua pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan ini harus memiliki ilmu pengetahuan, tingkah laku yang baik serta penerapan teknologi mutahir, niscaya kompetensi SMA/SMK akan sejalan dengan kebutuhan dunia industri, dan hal ini akan menekan angka pengganguran yang ada. (Redaksi01)